Pages

SELAMAT DATANG DIBLOG ASMAUL HUSNA SEMOGA APA YANG KAMI BERIKAN BISA BERMANFAAT UNTUK KALIAN SEMUA

Senin, 09 Februari 2015

 

Bahasa Arab

Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي ‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang[1] sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4.[4] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.

Pengaruh Arab pada bahasa lain

Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris diserap dari bahasa Arab, pada umumnya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol dan Italia, di antaranya adalah kosakata yang digunakan sehari-hari seperti "gula" (sukkar), "kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata lain yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan "zenith".
Pengaruh Arab telah menjadi paling mendalam pada negara-negara yang dikuasai oleh islam. Arab adalah sumber kosa kata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku /kita:b/ digunakan dalam semua bahasa di atas, kecual pada bahasa Melayu dan Indonesia (di mana ia spesifiknya bermaksud "buku agama").
Istilah jarak pinjaman dari terminologi agama (seperti Berber taẓallit "sembahyang" <salat), istilah akademik (seperti Uighur mentiq "logik"), barang ekonomik kata hubung (seperti Urdu lekin "tetapi".) Kebanyakan aneka Berber (seperti Kabyle), bersama dengan Swahili, pinjam setengah bilangan dari Arab. Kebanyakan istilah agama yang digunakan oleh Muslim seluruh dunia adalah pinjaman dari bahasa Arab, seperti salat untuk 'sembahyang' dan imam untuk 'ketua sembahyang'. Dalam bahasa yang tidak berhubungan langsung dengan Dunia Arab, banyak pula kosa kata bahasa Arab yang diserap melalui bahasa lain yang berhubungan dengan bahasa Arab; contohnya, banyak kata dalam bahasa Urdu yang diserap dari bahasa Persia yang berasal dari bahasa Arab, dan banyak kosa kata dalam bahasa Hausa yang diserap dari bahasa Arab melalui Kanuri.

Huruf-huruf dalam bahasa Arab

Huruf Pengucapan Internasional
ا alif alif
ب ba bāʾ
ت ta tāʾ
ث tsa ṯāʾ
ج jim ǧīm
ح ha ḥāʾ
خ kha ḫāʾ
د dal dāl
ذ dzal ḏāl
ر ra r āʾ
ز zai z ā y
س sin sīn
ش syin šīn
ص shad ṣād
ض dhad ḍād
ط tha ṭāʾ
ظ zha' ẓāʾ
ع 'ain 'ain
غ ghain ġain
ف fa fāʾ
ق qaf qāf
ك kaf kāf
ل lam lām
م mim mīm
ن nun nūn
ه ha hāʾ
و wau wāw
ي ya yāʾ
Sistem ortografi bahasa 'Arab memakai [sistem Abjad]. [Sistem Abjad] yaitu sistem tulisan yang huruf-hurufnya melambangkan bunyi Konsonan sedangkan bunyi Vokal dilambangkan dengan Harokat.
Huruf Hijjaiyah terdiri dari 29 huruf Abjad: 26 berupa konsonan murni dan 3 berupa konsonan semi-vokal yaitu huruf "Alif", "Waw" dan "Ya'". Bunyi vokal tidak dilambangkan dengan Abjad tetapi dengan Harokat. ada 3 harokat dalam bahasa 'Arab: "Fathah" melambangkan bunyi "a" (dan pada beberapa Abjad: bunyi "o"), "Kasrah" melambangkan bunyi "i", dan "Dhammah" melambangkan bunyi "u".

Dialek

"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Arab Magrib) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata yakūn (artinya "itu"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.
Daftar dialek utama di Arab adalah sebagai berikut:
  • Dialek Mesir مصري : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
  • Dialek Maghribi مغربي : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara.
  • Dialek Levantine : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit Siprus.
  • Dialek Iraq عراقي : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq
  • Dialek Arab Timur بحريني : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat.
  • Dialek Teluk خليجي : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.
Sementara beberapa dialek lainnya adalah:

Lafal

Vokal

Bahasa Arab memiliki tiga abjad vokal, yaitu: a [ɛ̈],i [ɪ], u [ʊ]. Selain itu bahasa Arab juga memiliki dua diftong.

Konsonan

Berikut ini penjelasan tentang konsonan dalam Bahasa Arab:
  1. 1.[ʤ] kadang disebut [ɡ] di Mesir dan Yaman Selatan. Di daerah Afrika Utara dan di Syam diucapkan menjadi [ʒ].
  2. /l/ diucapkan [lˁ] hanya dalam kata Allah
  3. /ʕ/ biasanya sebagai akhiran fonetik
Bahasa Arab juga memiliki penekanan, yang disebut tasydid. Penekanan tasydid hanya terjadi di konsonan. Sementara itu, penekanan pada huruf vokal juga terjadi, disebut harakat panjang. Seperti misalnya pada kata KAA-tib (penulis), terjadi penekanan pada huruf vokal, yaitu pemanjangan harakat. Lalu, contoh lainnya yaitu, ma-JAL-LA (majalah), terjadi penekanan pada huruf "La" di mana la merupakan konsonan, dan mendapat penekanan tasydid yakni konsonan L ganda.

Tata bahasa

Kosakata bahasa Arab dibagi dalam tiga kelompok, Ism (kata benda), Fi'l (kata kerja), dan Harf (partikel fungsional). Bahasa Arab termasuk bahasa infleksional. Struktur kalimatnya berupa konstruksi topik-komentar atau dikenal juga sebagai Mubtada' wa Khobar. Ada dua macam frase dalam bahasa Arab, yaitu Jumlatu-l-ismiyyah (frase nominal) dan Jumlatu-l-fi'liyyah (frase aktif).
Ada dua macam gender pada Ism dan Fi'l yaitu Mudzakkar (maskulin) dan Mu-annats (feminin). Tiga macam jumlah untuk Ism dan Fi'l yaitu Mufrad (tunggal), Mutsanna (dwi), dan Jama' (jamak). Jumlah jamak terbagi tiga kategori, yaitu Jama' Mudzakkar Salim (jamak biasa maskulin), Jama' Mu-annats Salim (jamak biasa feminin) dan Jama' Taksir (jamak tak beraturan). Khusus untuk Ism ada dua macam artikel, yaitu Ma'ruf (definit) dan Nakirah (non-definit).
Ism ada tiga tingkat peran Grammatical Case, yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Ism nominatif berperan sebagai subjek kalimat, Ism akusatif berperan sebagai obyek (langsung/tidak langsung), Ism genitif berperan sebagai obyek preposisional atau pemilik.
Contohnya pada kata Rojul (pria) dan Madinat (kota)
ARTICLE Non-definit Definit Makna
CASE (peran) Nominatif Akusatif Genitif Nominatif Akusatif Genitif
Tunggal-Maskulin Rojulun Rojulan Rojulin ar-Rojulu ar-Rojula ar-Rojuli ((se)seorang) pria
Dwi-Maskulin Rojulaan Rojulayn Rojulayn ar-Rojulaan ar-Rojulayn ar-Rojulayn dua orang pria
Jama'(Irregular) Rijaalun Rijaalan Rijaalin ar-Rijaalu ar-Rijaala ar-Rijaali para pria
Tunggal-Feminin Madinatun Madinatan Madinatin al-Madinatu al-Madinata al-Madinati (sebuah) kota
Dwi-Feminin Madinataan Madinatayn Madinatayn al-Madinataan al-Madinatayn al-Madinatayn dua kota
Jama'Feminin Madinaatun Madinaatan Madinaatin al-Madinaatu al-Madinaata al-Madinaati kota-kota
--Cara membentuk Jumlatu-l-ismiyyah—1. Frase Kata benda biasa: seluruh anggota dalam frase harus sesuai case, gender, number, dan article-nya:
  • Rojulun Hasanun (pria tampan), Ar-rojulu l-hasanu (pria tampan itu) <-- frase ini Nominatif maka berfungsi sebagai Subjek kalimat.
  • Rojulan Hasanan (pria tampan), Ar-rojula l-hasana (pria tampan itu) <-- frase ini Akusatif maka berfungsi sebagai Objek.
  • Rojulaan Hasanaan (dua pria tampan), ar-rojulaan l-hasanaa (dua pria tampan itu) <-- Nominatif
  • Madinaatin salamin (kota yg aman), al-madinati s-salami (kota yg aman itu) <-- Genitif maka berfungsi sebagai Objek Preposisi.
Contoh penggunaan:
  • ar-Rojulu l-hasanu yamsyiy fiy l-madinati s-salami <-- perhatikan case Subjek dan case Objek Preposisi
(pria tampan itu berjalan di kota yg aman itu)
  • Ro'aytu ar-rojula l-hasana <-- perhatikan case Objek
(ku melihat pria tampan itu)
  • Marortu bi ar-rojuli l-hasani <-- perhatikan case Objek Preposisi
(ku berpapasan dengan pria tampan itu)
2. Frase kepemilikan: Dalam hal frase kepemilikan maka Ism yang dimiliki disebut terlebih dahulu daripada Ism pemiliknya. Ism pemilik pasti dalam case Genitif. Contoh:
  • bintu Ahmadi <-- Nominatif
  • binta Ahmadi <-- Akusatif
  • binti Ahmadi <-- Genitif
(putri Ahmad)
Contoh penggunaan
  • Dzahabat bintu Ahmadi ila-l-madrosati <-- perhatikan bintu(putri) dalam case Nominatif, sedangkan pemilik tetap Genitif.
(putri Ahmad pergi ke sekolah)
  • Ro'aytu binta Ahmadi <-- perhatikan binta(putri) dalam case Akusatif
(ku melihat putri Ahmad)
  • Marortu bi binti Ahmad <-- perhatikan binti(putri) dalam case Genitif
(ku berpapasan dengan putri Ahmad)
Ism genitif bisa bertumpukan dengan nama yang dibentuk dari Frase kepemilikan.
  • 'abdu-llahi ibnu Abiy Bakrin <-- Abdullah Nominatif, Allah pemilik 'abdu, Abu Bakar dalam case Genitif sebagai pemilik Abdullah
(Abdullah putra Abu Bakar)

Sistem Penulisan

Abjad Arab yang kadang-kadang disebut huruf hijaiah, berasal dari aksara Aramaik (dari bahasa Syria dan Nabatea), di mana abjad Aram terlihat kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Di antaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Maghribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik dibawah dan satu titik diatasnya.

Kaligrafi

Setelah perubahan dan penetapan pada Abjad Arab oleh Khalil bin Ahmad al Farahidi pada tahun 786, banyak macam tulisan yang dibentuk yang dikenal dengan nama Kaligrafi. Kaligrafi Arab ini berfungsi sebagai cara penulisan di Al-Qur'an dan juga sebagai dekorasi. Biasanya dipakai juga dalam penulisan hadist dan peribahasa Arab.

Penerjemahan lafal

Penerjemahan bahasa Arab ke abjad Latin biasanya memakai standar yang berbeda, diantaranya: metode untuk menggambarkan bahasa Arab ke abjad Latin secara akurat dan efisien. Beberapa metode ilmiah dalam penerjemahan lafal Bahasa Arab memperbolehkan pembaca untuk melafalkan Bahasa Arab secara tepat dengan menyesuaikannya dengan Abjad Arab. Militer Amerika Serikat telah membuat sistem yang berkaitan dengan penerjemahan lafal berbahasa Arab, yaitu Standard Arabic Technical Transliteration System.

Lembaga bahasa

! Artikel utama untuk kategori ini adalah Lembaga Bahasa Arab.
Akademi Bahasa Arab telah berdiri di beberapa negara berbahasa resmi Arab. Lembaga Bahasa Arab yang paling aktif diantaranya di Damaskus, Kairo dan Rabat. Lembaga ini bertugas mengatur pengembangan bahasa, menerjemahkan kata baru, dan membuat entri kata baru bahasa Arab di kamus. Lembaga juga menerbitkan manuskrip tua dan bersejarah dalam bahasa Arab dan itu semua menunjukkan bahwa bahasa arab begitu sulit hingga negara sejenis amerika saja mengalami kesulitan mempelajarinya.

Pembelajaran bahasa Arab

Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk dunia untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah Islam berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di pesantren-pesantren Indonesia. Banyak universitas internasional dan beberapa sekolah menengah internasional telah mengajarkan Bahasa Arab (Arabic as Foreign Language). Bahasa Arab berkembang semakin luas dengan munculnya software, siaran TV berbahasa Arab, dan pembelajaran online

 

Kisah Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal (SEDIH & NANGIS BACANYA)


 Kisah Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal 





Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut.
'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,

"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?".

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. 
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. 
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.


"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."


Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. 

"Ummatii, ummatii, ummatiii!" -
"Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? 
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia,
tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.                                                                                                                                           


ASMA ASMA ALLAH


Di dalam Asmaul Uzma ada Rahasia, Keajaiban, Keistimewaan, Kekuatan  dan Khasiat untuk bermacam problem kehidupan. Asmaul Husna adalah bagian dari Asmaul Uzma. Jika Anda mengeksplorasinya, Anda dijamin Rasulullah Saw masuk surga. Dan jika Anda berdoa dengannya akan dikabulkan. Allah Swt berfirman: “Bagi Allah nama-nama yang indah, maka berdoalah dengannya.” Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang berdoa dengannya akan dikabulkan, dan barangsiapa yang meminta dengannya akan diberikan.”
Perbedaan  Asmaul Husna dengan Asmaul Uzma

Asmaul Husna dan Asmaul Uzma sama-sama nama Allah. Bedanya, Asmaul Uzma disebutkan oleh Rasulullah secara “khusus”, sedangkan Asmaul Husna secara umum. Khusus, berarti ada keistimewaannya, ada sesuatu yang luar biasa, ada rahasianya, ada keajaibannya, dan tentu ada khasiatnya. Jika kita berdoa dengan Asmaul Uzma, Allah akan mengabulkan permohonan kita. Jika kita meminta dengan Asmaul Uzma, Allah akan memberikan keinginan kita. Bukankah kita ingin doa kita dikabulkan? Tidakkah kita ingin permintaan kita diberikan? Sekali lagi, Asmaul Uzma menjadi jaminannya. Asmaul Uzma adalah scnjata multi fungsi yang tidak diragukan keampuhannya.

Sebernarnya dalam hadits, Rasulullah menyebutkan ” Al-Ismu Al-A’ ham” . Kata Al- A’zham” berarti “Teragung” . Kata ini jika dikaji secara mendalam sungguh mempunyai bobot yang tak terangkat, di dalamnya ada kekuatan dan khasiat yang sangat dahsyat dan luar biasa. Jika kata itu dijamakkan (bentuk plural) dan menjadi na’at (sifat) kata Al-Asma, menurut kaidah bahasa Arab harus berubah menjadi “Al-’Uzhma”. Karenanya ketika digabung menjadi “Al-Asma Al-Uzhma” (diucapkan Asmaul Uzma, artinya Nama-nama Yang Teragung).[6]

Menurut para ulama, Asmaul Uzma jumlahnya banyak. Dan Asmaul Husna adalah bagian dari Asmaul Uzma. Berikut inilah Asmaul Uzma:

1.      Allah. Lafzul Jalalah ALLAH tidak seperti nama-nama yang lain. Al-Qurthubi menyebutkan: Imam Syafi’i, AL Khattabi, Al haramain dan AL Ghazali mengatakan bahwa Lafzul Jalalah Allah berasal dari Isim Jamid (nama asli), bukan kata musytaq (bentuk lain) dari sifat Allah. Menurut Imam Sibaweh ahli Nahwu (Tata Bahasa Arab) : (Allah) asalnya (Lahun), ditambah (alif dan lam) supaya menjadi sangat agung. Sedangkan nama-nama yang latin adalah musytaq (bentukan) dari kata sifat.

2.      Ar-Rabb. Lihatlah di dalam Al-Qur’an, para nabi selalu mcnggunakan kata RABB dalam berdoa. Misalnya:

3.      Rabbanaa aatinaa ….. Rabanaa laa tnzigh quluubanaa … Kabbanaa hab lanaa … Rabbi adkhilnii …

4.      AI-Qudduus. Ibnu Abbas berkata : Nama Allah AI-Qudduus diucapkan oleh Nabi Isa ketika menghidupkan orang yang sudah mati.

5.      Setiap nama Allah yang disebut dengan ikhlas adalah Asmaul Uzma.

6.      Al-Hayyu dan Al-Qayyuum, seperti disebutkan dalam beberapa hadits.

7.      Nama itu dirahasiakan Allah, seperti dirahasiakannya Lailatul Qadar dan Waktu Mustajab di hari Jum’at.

8.      Huruf-huruf yang disebutkan di awal-awal surat dalam Al qur’an, seperti: Alif Lam Mim, Alif Lam Mim Shad, Ha Mim, Kaf Ha’ Ya”Ain Shad,dsb.

9.      Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ali bin Abi Thalib bahwa Huruf muqaththa’ah (penggalan huruf) di dalam Al-Qur’an adalah nama Allah yang teragung. Abu Bakar Assiddk berkata: Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an itu ada rahasia, dan rahasia Allah dalam Al-Qur’an adalah awal-awal surat yang terdiri dari huruf-huruf muqaththa’ah.

10.  Terdapat dalam ayat-ayat tertentu sebagaimana disebutkan oleh hadist Rasulullah Saw, dan terangkum dalam kalimat diberitahukan oleh Rasulullah Saw. Insya Allah akai ‘liH’liisk.m si-sudah ini.

11.  Seluruh Asmaul Husna adalah Asmaul Uzma. Insya Allah akan dijelaskan dalam bab “Dahsyatnya Asmaul Husna”.


1. AL-QUDDUUS

1.      Definisi Al-Quds

Di antara nama Allah yang dikenal oleh-Nya kepada para hambanya adalah al-quds yaitu Zat yang Maha Suci. Arti al-quds adalah sucidengan arti tersebut Baitul Maqdis diberi nama. Yang artinya adalah tempat yang didalamnya beberapa dosa disucikan. Sama halnya dengan nama surga Allah yaitu Hathirah al-quds yang berarti tempat yang suci dari segala kejelekan dunia. [7]

2.      Seluruh Alam adalah Tempat Bagi Orang yang Mensucikan Allah

Allah berfirman : “Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar disekeliling Arsy, Bertasbih sambil memuji Tuhannya.”(QS.Al-Baqarah:30) sebagai berikut :

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Semua alam adalah tempat yang digunakan sebagai tempat beribadah dari segala penjurunya dipenuhi tasbih bagi penciptanya. Senagaimana Allah berfirman: “Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS.Al-Hasyr:1 dan QS.Ash-Shaf:1).

Al-Qudduus artinya: Yang disucikan dari segala sesuatu yang tidak layak bagi Allah (Abu Thayyib dalam kitab ‘Aunul Ma’bud). Dalam zikir yang diajarkan Rasulullah, Al-Qudduus dirangkai dengan kalimat tasbih, yang menyatakan kesucian Allah. Rasulullah mengajarkannya dalam zikir:

Subbuuhun Qudduusun Rabbuna Wa Rabbul Malaaikati Warruuh.

Imam Al-Jauhari menyatakan: Subbuuh, adalah termasuk Allah satu sifat-sifat Allah, yang artinya “disucikan”. Ibnu Paris dan Al-Zubaidi menyebutkan bahwa Al-Quddus adalah Allah, vang dimaksud adalah Tuhan Yang Maha Disucikan. Allah suci dan bebas dari kekurangan, suci dan bebas dari persekutuan, suci dan bebas dari segala sesuatu yang tidak patut dengan ketuhanan. Allah mempunyai nama Al-Quddus, berarti Allah :erbebas dari segala sifat dan tabiat buruk yang ada pada makhluk-Nya, tidak ada blockade dan penghalang yang mempengaruhi keputusan Allah.[8]

Kekuatan Al-Qudduus

Di dalam tasbih terkandung pemurnian tauhid, hanya satu kekuatan yaitu Allah. Cobalah konsentrasikan seluruh daya dan cipta dalam keheningan hanya kepada Allah, maka dalam keramaian Anda akan mendapatkan pencerahan dari Allah. Bebaskan diri persekutuan dengan syaitan, Anda akan terhindar dari keruwetan. Jernihkan hati dari was-was dan sakwasangka, Anda akan tentram dan mampu menembus tirai kegelapan.

Tidak di pungkiri, manusia selalu dihadapkan pada penghalang, dan blockade, sehingga mengalami kesulitan untuk mencapai sukses dalam hidup. Umumnya hambatan yang kita alami adalah ketakutan. Belum berjuang sudah takut duluan. Takut hidup miskin, takut gagal, takut tidak tercapai, padahal belum dicoba. Sebenarnya blockade atau penghalang utamanya adalah kita tidak memurnikan tujuan hidup kita. Kita terlalu banyak angan-angan dan khayalan sehingga tidak vokus dalam menempuh jalan. Memvokuskan pada pekerjaan tertentu sehingga menjadi sebuah kekhususan yang tidak dikerjakan orang lain adalah bagian dari pengamalan nama Allah Al-Quddus. Karena itu cobalah murnikan dan satukan langkah hanya untuk satu tujuan, tetapi Saudara harus punya improvisasi dan fleksibelitas yang tinggi dalam menempuh tujuan.

Untuk mendapatkan kekuatan diri dari nama Al-Quddus, kita harus memurnikan niat dan tujuan, mernbersihkan diri dari sHuruh perbuatan yang menjadi penghambat kemajuan. menghambat kekuatan Al-Quddus yang paling membahayakan adalah kemusyrikan, menyekutukan Allah. Buatlah hati Anda ikhlas dalam melakukan pekerjaan, jangan campur adukkan kryakinan kepada Allah dengan kepercayaan kepada paranormal. Kepercayaan Anda kepada paranormal akan it mi Kitikan kekuatan Al-Qudduus.[9]

Untuk bisa maju, Anda harus berani melepas kesenangan sementara. Kalau keberangkatan Anda ke tempat kerja direpotkan atau ditangisi oleh anak, maka untuk sementara tinggalkan anak. Disitu  Anda berarti telah memurnikan jalan dari gangguan anak. Kalau untuk mendapatkan penghasilan yang besar Anda harus Iembur pulang malam, maka biarkan saja tetangga menuduh Anda,) tidak mau kumpul-kumpul dengan mereka. Di situ Anda telah memurnikan keyakinan Anda dari perasaan yang bukan pada tempatnya. Banyak hal-hal yang nampaknya sepele tetapi sangat berpotensi menjadi penghalang (blockade), misalnya:

1.      Bosan dan malas.

2.      Merasa tidak nyaman dengan orang lain, padahal hanya perasaannya sendiri

3.      Takut dibilang begini atau begitu.

4.      Ingin dinilai orang lain (riya’) padahal tidak melakukan apa-apa.

5.      Berpikir negatif, sering menggunakan kata “jangan-jangan….”

6.      Berpegang tradisi, padahal tradisi itu tidak benar.

7.      Menunda-nunda waktu, dll.


Tauladan Al-Qudduus

Cobalah satu demi satu hambatan tersebut Anda singkirkan, nanti Anda akan berjalan ringan tanpa beban. Tauladani nama Al-Qudduus, yaitu dengan membersihkan diri dari sifat-sifat yang tidak disukai Allah, bersihkan hati dari kemusyrikan, dari sifat takabur, dari riya’, murnikan niat karena Allah, Anda akan disebut ABDUL QUDDUUS, Hamba Tuhan Yang Disucikan. Jadilah Saudara sebagai hamba Al-Quddus, Allah yang akan memberikan nikmat hidup.

Khasiat Al-Qudduus

Seorang yang telah bersih hatinya bila membaca “Yaa Qudduus” sebanyak 100 kali sehari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan perhatian yang menimbulkan kesulitan, kekhawatiran dan penderitaan.

Amalkan hadits di bawah ini dengan konsisten dan istiqamah! Yaitu hadits yang diri way atkan oleh Abu Dawud dari Aisyah bahwa Rasulullah Saw jika bangun dari malam selalu membaca Zikir dan doa seperti di bawah ini, sesudah itu beliau memulai shalat.

2. AS-SALAAM

1.      Definisi As-Salam

Allah adalah As-Salam yaitu pemberi keselamatan. Seperti yang tertera dalam firman-Nya : “ Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia,Raja yang Mahasuci Yang Maha Sejahtera.(QS. Al-Hasyr:23) yang berbunyi :


Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Allah dikatakan As-Salam karena Allah adalah yang paling sempurna ,baik secara zat,sifat dan tindakan.[10] As-Salam juga berarti Zat yang Memberi Kesejahteraan pada Hamba-Nya.[11]

2.      Allah SWT Terhindar dari Apapun

Allah adalah Zat yang Maha Terhindar dari mempunyai istri, dan anak,dari tandingan , dari bandingan, dan dari sekutu.  Selain itu ucapan Allah terhindar dari kebohongan dan hal yang menyakiti. Allah tidak membutuhkan yang lain, Kepemilikan-Nya terhindar dari kemungkinan untuk direbut, disamai, dibantu, atau diberi orang lain tanpa seizin-Nya.

Imam An-Nawawi dalam Penjelasan (Syarah) Shahih Muslim menyebutkan:

1.      As-Salaam adalah nama Allah Swt. Ketika kita mengucapkan Assalamu ‘alaikum”, maksudnya adalah “Nama Allah untuk Anda”. Nama Allah untuk Anda, artinya Anda selalu dalam pemeliharaan Allah; Allah selalu bersama Anda, Allah selalu menyertai Anda.

2.      As-Salaam artinya keselamatan. Ketika saya mengucapkan salam kepada Anda, itu sama dengan saya berdoa semoga keselamatan selalu melekat pada diri Anda.

Al-Baihaqi menjelaskan: As-Salaam artinya adalah yang selamat dari cacat, bebas dari seluruh akibat buruk. Salam juga berarti penghormatan, bisa disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Salam juga bermakna kesejahteraan, diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah adalah sumber penghormatan dan sumber kesejahteraan dan memberikannya kepada makhluk-Nya. Allah adalah sumber keselamatan dan pemberi keselamatan. Keselamatan yang paling utama adalah keselamatan di akhir hidup, utamanya keselamatan di hari kiamat.

Pokok dan hakekat makna Salam bagi Allah, yaitu selamatan orang yang beriman dari siksa-Nya. Khusus kepada mereka yang telah selamat dan menikmati hidup di syurga, Allah mengucapkan salam:

Kekuatan As-Salaam

As-Salaam adalah sumber kesejahteraan hidup. Allah telah menebarkan benih-benih kesejahteraan di muka bumi. Naluri mengejar dan meraih kesejahteraan telah dilekatkan pada tiap diri manusia. Tinggal manusia merangsang bagaimana naluri itu bisa muncul dan tumbuh berkembang menjadi sebuah potensi. Bukankah manusia dilahirkan mempunyai keinginan, atau fitrah?

Hubbul Jah = Cinta kehormatan.

Hubbul Maddah = Cinta materi, harta dan kekayaan.

Hubbul Riyasah = Cinta jabatan. Dan lain-lain.

As-Salam adalah sumber keselamatan hidup. Allah telah memberikan jalan keselamatan, Allah telah memberikan naluri untuk menempuh jalan keselamatan. Setiap orang diberikan potensi dan kemampuan untuk menghindar dari keburukan, baik dengan gerak refleks atau gerak pembiasaan. Dengan potensi itu seharusnya setiap orang bisa menjaga keselamatan dirinya sendiri, dan menciptakan keselamatan buat orang lain dan lingkungan. Kesejahteraan dan Keselamatan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Hidup yang sempurna adalah hidup yang sejahtera dan selamat, bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Dengan kekuatan nama As-Salam, Anda mencapai sukses menjadi pejabat dan selamat dari korupsi, tidak masuk penjara.[12]



Tauladan As-Salaam

Orang yang telah menemukan makna “As-Salaam”, menauladani nama As-Salam, dan mendapatkan kekuatan dari As-Salam, maka dia disebut ABDUS SALAM, Hamba Yang Maha Selamat -Sejahtera. Dialah orang yang hidup sejahtera dan bahagia, sukses dan selamat. Di pundaknya terpikul tanggung jawab untuk berbagi kesejahteraan kepada siapa saja, menyebarkan salam perdamaian di mana saja.

Khasiat As-Salaam

Ucapkan “Ya Salaam” sebanyak 33 kali dalam setiap mengawali pekerjaan, insya Allah akan mencapai sukses dan selamat. Bacakan “Ya Salaam” kepada orang yang sakit sebanyak 100 kali, insya Allah akan mendapat ketenangan dan kesembuhan.

Kesempurnaan-Nya terhindar dari semua anggapan yang menyerupakan Allah dengan semua yang disifatkan atau justru menafikkan semua itu. Sebagaimana tercantum dalam firman-Nya : “Katakanlah, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan bukan pula Dia hina yang memerlukan penolong.”(QS. Al-Isra’:111).[13]

3. AL MU’MIN

Al-Mu’min adalah berasal dari al-aman (keamanan). Lawan kata dari aman itu adalah al-khauf (rasa takut). Dua kata ini saling berlawanan, yang satu dicari dan disenangi sedang yang lain dihindari dan dijauhi. Seperti halnya awal penciptaan manusia adalah makhluk yang lemah, yang sangat membutuhkan bantuan dari sesame untuk mendapatkan rasa aman. Manusia itu sebagai pribadi berkelompok, akan selalu berusaha untuk memperoleh rasa aman dengan cara yang berbeda-beda.

Arti Al-Mu’min

Al-Mu’min artinya:

1.      Zat yang mengamankan orang-orang beriman dari siksa-Nya, di dunia dan di hari kiamat (Lihat Al-I’tiqad, Al-Baihaqi).

2.      Zat yang mengetahui kebenaran diri-Nya secara mutlak, yang mengetahui kebenaran yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman.

Al-Mu’min adalah nama Allah, musytaq (bentukjadian) dariKata “amana” yang artinya membenarkan. Iman termasuk kata Musytaq dari amana yang mempunyai persamaan dengan

Tashdiq”, artinya “pembenaran”. Secara umum orang mengartikan “kepercayaan”.

Allah Maha Memberikan keamanan. Seluruh makhluk keamanannya ada di tangan Allah. Khusus kepada orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk, Allah menjamin keamanannya di dunia dan akhirat. Di dunia aman dari fitnah, dan di akhirat aman dari siksa. Allah Maha Mengetahui ^ebenaran. Dan kebenaran manusia menurut Allah adalah singkronisasi antara kata lisan, kata hati dan perbuatan. Orang-orang yang benar dan cocok antara kata lisan, kata hati dan oerbuatannya dialah Al-Mu’min, yang mendapat jaminan keamanan dari Allah.


Kekuatan Al-Mu’min

Al-Mu’min adalah nama Allah. Ketika kita menyeru dan berdoa kepada Allah dengan nama-Nya Al-Mu’min, kita berarti memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia Yang Maha Pengaman. Dalam nama Al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Di situ ada pertolongan, ada perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada bala bantuan. Tergantung pada masalah yang dihadapi oleh manusia. Kalau yang dihadapi masalah kelaparan, berarti kekuatan yang diperlukan adalah bahan makanan. Kalau yang dihadapi itu bencana, maka yang diperlukan adalah kekuatan para relawan. Kalau yang dihadapi itu berupa ketakutan, maka yang diperlukan adalah kekuatan ketenangan hati. Kalau masalah yang dihadapi berupa musuh yang akan menghancurkan, berarti yang diperlukan adalah bala tentara. Allah akan mengirimkan malaikat dan pasukan yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Bukti telah diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 121-125:


Artinya: Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan Para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui, (Surat Ali Imran ayat 121)

Ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, Padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (Surat Ali Imran ayat 122)

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Surat Ali Imran ayat 123)

(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu Malaikat yang diturunkan (dari langit)?” (Surat Ali Imran ayat 124)

Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (Surat Ali Imran ayat 125)



Penjelasan ayat:

1)   Peristiwa ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke 3 H.

2)   Yakni: Banu Salamah dari suku Khazraj dan Banu Haritsah dari suku Aus, keduanya dari barisan kaum muslimin.

3)   Pertemuan dua golongan itu – antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin – terjadi dalam perang Badar. Badar nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana terdapat mata air.

4)   Keadaan kaum muslimin lemah karena jumlah mereka sedikit dan perlengkapan mereka kurang mencukupi.

Tauladan Al-Mu’min

Ketika kata “al-mu’min” dipakai untuk sebutan hamba Allah yang beriman, berarti hamba itu telah mencontoh dan menauladani nama “Al-Mu’min”. Mengapa orang yang beriman disebut Mu’min? Karena kata lisan, kata hati dan perbuatannya benar dan singkron. Hatinya telah membenarkan apa yang datang dari Allah, kemudian mengamalkannya. Dia telah menemukan hakekat kebenaran, dia telah mendapatkan kekuatan dirinya yang bersumber dari nama Allah “Al-Mu’min”. Kekuatan itu tidak lain adalah “keyakinan dan optimisme” yang kemudian melahirkan .kreativitas dan inovasi. Keyakinan ini tidak boleh dikotori oleh prasangka buruk atau keragu-raguan kepada Allah.

Orang beriman yang telah menauladani nama Allah Al-Mu’min disebut Abdul Mu’min. Dia adalah hamba Allah yang hidup jejak-jejaknya, hidup penglihatannya, hidup rendengarannya, hidup niatnya, hidup amalnya, sehingga mampu menangkap makna yang tersirat di balik tirai hijab kehidupan.[14]

Khasiat Al-Mu’min

Orang yang menyeru “Yaa Mu’min” sebanyak 36 kali ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka insya Allah dia akan selamat. •

Disebutkan dalam ” Al-Faidhul Qadiir” tentang keistimewaan nama Al-Mu’min: Barangsiapa yang punya rasa takut, lalu membaca “Yaa Mu’min” 36 kali, maka dia dan hartanya akan selamat. Semakin banyak dibaca akan semakin bertambah kuat keberaniannya.

4. AL-MUHAIMIN

Al-Muhaiminu juga nama Allah yang menyatakan bahwa diri-Nya (Allah) adalah Zat yang Maha Memelihara, sebagaimana dalam firman-nya dalam surat al-hasyr :23 “Dialah Allah yang Tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Memelihara”. Yang berbunyi :



Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Al-Muhaimin, menurut Al-Baihaqi artinya:

1.      Zat yang menjadi saksi atas segala perbuatan dan ucapan makhluk-Nya (Asy-Syahiid).

2.      Zat yang menjamin (Al-Amiin).

3.      Zat yang mengawasi segala sesuatu dan memeliharanya (Ar-Raqiib wa Al-Haafizh)

Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 48 disebutkan kata “Muhaiminan” konteksnya dengan kitab-kitab terdahulu. Di situ para ahli tafsir menyatakan:

a.       Muhaiminan yakni Syahiidan, yang berarti Menjadi Saksi.

b.      Muhaiminan yakni Amiinan, yang artinya Yang Menjamin.

c.       Muhaiminan  yakni  Haakiman,   yang  artinya  Yang Memutuskan.

Allah Maha Menyaksikan. Tidak ada perbuatan baik yang tidak disaksikan oleh Allah, tidak ada perbuatan buruk yang lepas dari pengawasan Allah. Perbuatan baik dan benar akan dijamin mendapat balasan yang setimpal, bahkan sangat mungkin dilipatgandakan. Ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Muhaimin, berarti kita mohon supaya Allah menyaksikan amal baik kita, menjamin hidup kita, menjamin masa depan kita, menjamin keselamatan kita di dunia dan akhirat. Lebih dari itu, kita juga memohon diawasi tindak-tanduk kita agar tidak melenceng dan terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan dan kehancuran. Termasuk yang kita mohon dalam nama Al-Muhaimin adalah dipelihara dari fitnah dan bencana, kita mohon Allah memberikan keputusan yang terbaik kepada kita.

Kekuatan Al-Muhaimin

Al-Muhaimin adalah nama Allah yang berhubungan dengan Zat-nya. Artinya nama Al-Muhaimin merupakan kekuatan yang ada pada Zat Allah, diri Allah. Allah memberikan sepercikan dari kandungan nama Al-Muhaimin kepada manusia, berupa kekuatan fisik. Zat itu sendiri menurut bahasa adalah fisik. Maka seharusnya kita terus bersyukur kepada Allah yang telah menganugerahkan bentuk fisik yang sempurna. Dan tanda syukur yang paling tinggi adalah mengeksplorasi kekuatan fisik untuk mencapai hidup mulia. Cobalah meneliti kekuatan fisik Anda, skill apa yang paling mungkin ditonjolkan sehingga menunjang karir Anda. Anda bisa menjadi olahragawan, artis/aktris, model dll.[15]


Tauladan Al-Muhaimin

Orang-orang yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut, adalah mereka yang disebut ABDUL MUHAIMIN, Hamba Yang Maha Pemelihara. Dia telah menjalankan akhlak Allah, menauladani nama Al-Muhaimin. Baginya tidak ada balasan lain dari Allah kecuali mendapat derajat tinggi di sisi-Nya. Abdul Muhaimin hidupnya terhormat, dipelihara Allah Swt dan diperlukan oleh masyarakat untuk:

Ø  Menjadi saksi. Tidak ada orang hina diangkat dan diterima oleh masyarakat menjadi saksi. Di sini yang dilihat adalah penampilan.

Ø  Menjadi Penjamin bagi orang lain yang sedang dalam kesulitan. Tidak ada orang yang dikejar-kejar aparat atau dibenci masyarakat menjadi penjamin. Di sini yang menjadi ukuran adalah kepercayaan.

Ø  Menjadi Pengawas. Tidak ada orang bodoh, dan tidak ada orang curang yang bisa diterima menjadi Pengawas. Di sini yang diutamakan adalah ketelitian dan kredibelitas.

Ø  Menjadi Pemelihara. Tidak ada orang yang lemah diangkat menjadi penjaga atau menjadi juru damai. Di sini yang diutamakan adalah kekuatan.


Khasiat Al-Muhaimin

Disebutkan dalam “Al-Faidhul Qadiir”, bahwa keistimewaan membaca nama Al-Muhaimin yaitu meningkatkan kemuliaan diri dari dalam. Barangsiapa yang membaca “Yaa Muhaimin” 100 kali sesudah mandi dan menjalankan shalat dalam kesunyian dengan seluruh konsentrasi, maka Allah akan memberikan kemuliaan dan kehormatan selaras dengan keinginannya.

Bacalah “Yaa Muhaimin” sebanyak 100 kali setiap malam sesudah shalat Maghrib, insya Allah Anda tidak akan dihinakan orang. Berdoalah selalu dengan menyebut “Yaa Muhaimin”, insya Allah Anda akan selamat.

Sering-seringlah bershalawat kepada Nabi dan membaca:

Yaa Muhaiminu yaa salaam sallimna walmuslimiin Binnabiyy khairil anaam wa biummil mu’miniin

Ya Tuhan Maha Pemelihara, Ya Tuhan Maha Penyelamat! Selamatkan kami dan orang-orang Islam. Dengan wasilah Nabi Muhammad, sebaik-baik manusia, dan dengan wasilah ibunya orang-orang beriman (Aisyah dan istri-istri Rasulullah).

Insya Allah pikiran kita menjadi tenang, tidak ada ketakutan menghadapi kekacauan/konflik.

5. AL-‘AZIZ

Definisi Al-‘Aziz
Al-‘Aziz adalah satu dari sebanyak asmaul husna yang menunjuk pada pengertian kekuatan, ketinggian, dan mengendalikan. Selain itu Al-‘Aziz adalah yang Maha Kuasa dan yang Maha mampu untuk menjalankan apa yang telah dikehendaki, dan tidak ada orang yang mampu menghalang-halangi.[16]

Kekuasaan Itu untuk Allah, Rasul dan Orang-orang Mukmin
Kekuasaan adalah salah satu sifat Allah. Allah menyerukan pada siapa saja yang menginginkan kekuasaan agar memohon kepada-Nya. “Barang siapa yang menghendaki kekuasaan, maka bagi Allahlah kekuasaan itu semua”.  (QS. Fathir: 10) :



Artinya: Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1] dan amal yang saleh dinaikkan-Nya[2]. dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur.

Penjelasan maksud ayat :

1)      Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa Perkataan yang baik itu ialah kalimat tauhid Yaitu laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua Perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah.

2)      Maksudnya ialah bahwa Perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.

Arti Al-Aziiz

Disebutkan dalam Kitab Al-I’tiqad karya Al-Baihaqi, Al-Aziiz artinya:

1.      Zat yang menang tidak terkalahkan, yang tidak bisa ditembus.

2.      Zat yang kuasa dan kuat.

3.      Zat yang tidak ada tandingan-Nya.

“Al-Aziiz” menurut Ibnu Katsir artinya: Yang Tidak Bisa Dikalahkan dan Tidak Bisa Dicegah. Di dalam Al-Qur’an nama Allah Al-Aziiz hampir selalu bergandengan dengan nama yang lain. Kebanyakan yang selalu menyertai nama Al-Aziiz adalah nama “Al-Hakiim”, Yang Maha Bijaksana. Misalnya disebutkan dalam kisah Nabi Isa yang dikonfrontir oleh Allah ketika terjadi penyimpangan ajaran menyembah Tuhan, yaitu ada dua Tuhan Allah, Isa menjawab:



Artinya: Jika Engkau menyiksa mereka, Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Surat Al-Maidah: 118)

Dialah Allah Yang Jaya selama-lamanya, Yang Maha Menang dan tak terkalahkan, yang tidak bisa ditembus, Yang Maha Kuasa dan Kuat, yang tidak ada tandingannya, yang kehendak-Nya tidak bisa dicegah. Jejak-jejak nama Al-Aziiz dapat dibaca dan dilihat sepanjang sejarah kehidupan manusia. Siapa yang melawan Allah – dalam arti tidak mengikuti hukum-Nya pasti hancur binasa kesudahannya.


Kekuatan Al-’Aziiz

Al-Aziiz adalah nama Allah, yang di dalamnya terkandung kekuatan besar. Allah transfer kekuatan Al-Aziiz ke dalam diri hamba-Nya, lalu mencuat menjadi “harga diri” atau “izzah”. Izzah adalah kemuliaan, dan kemuliaan hanyalah milik Allah dan diberikan kepada Rasul dan orang-orang yang beriman. Dengan sepercik kekuatan Al-’Aziiz, orang beriman membangun diri agar bisa tampil gagah dan perkasa, bisa membela diri jika dihinakan atau diserang, bisa survive di saat dalam situasi genting dan gawat. Sebenarnya di dalam diri manusia ada energi yang lebih dahsyat daripada bom atom. Energi tersebut bisa muncul manakala dihimpun melalui latihan-latihan intensif. Berlatihlah mengonsentrasikan jiwa dalam keheningan, pusatkan perhatian hanya pada satu titik yaitu Allah Al-Aziiz, nanti Anda akan mendapatkan energi. Saudara bisa melakukan hal-hal yang luar biasa di saat kehormatan dicederai orang lain. Belajarlah dari orang-orang yang sudah terbiasa dan bisa memanfaatkan energi dari dalam dirinya (tenaga dalam) untuk kemaslahatan diri sendiri atau orang lain.[17]


Tauladan Al-Aziiz

Orang yang menauladani nama Al-’Aziiz, yang memanfaatkan energi dan kemampuannya untuk mencapai kemuliaan diri dan membantu orang lain, dialah yang disebut ABDUL AZIIZ, Hamba Allah Yang Maha Perkasa. Dialah orang yang disegani dan dihormati, tetapi tidak menampakkan kesombongan dan kepongahan. Kehormatan baginya bukanlah tujuan hidup, tetapi dia adalah bagian dari harga diri yang harus diperjuangkan. Tujuan hidup adalah mencari ridha Allah, dan aplikasinya adalah ibadah. Orang perkasa yaitu orang yang siap menghadapi situasi dan keadaan yang paling buruk. Dia tidak lemah mentalnya, tidak mudah menyerah dan juga tidak mengeluh di saat mendapat cobaan.

Khasiat Al-’Aziiz

Disebutkan dalam “Al-Faidhul Qadiir” tentang keistimewaan nama Al-Aziiz: Barangsiapa yang membaca “Yaa ‘Aziiz” 40 kali selama 40 hari, maka Allah akan memberikan kekayaan dan memberikan kekuatan sehingga tidak memerlukan bantuan seseorang.

Kekekuasaan itu juga hanya bisa didapat dengan keimanan, ketundukan, dan kebergantungan kapada Allah. Itu sebabnya Allah menegaskan bahwa kekuasaan itu hanya milik Allah, Rasul, dan Orang-orang Mukmin, sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam surat al-Munafiqun 8 “Padahal kekuasaan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui”.

6.   Al JABBAAR

Al-Jabbar berarti yang Berkuasa
Al-Jabbar bisa jadi berasal dari asal kata ja-ba-ra,“yang dalam bahasa Arab mengacu pada makna tumbuh dan berkembang. Selain itu Al-Jabbar juga berarti Dzat yang Maha Membuat Kebaikan sesuai dengan apa yang telah dia kehendaki.

Semua tunduk pada Al-Jabbar
Kata Al-Jabbar juga bisa berarti Al-Ijbar yang berarti memaksa atau bisa dikatakan Dzat yang memaksa terhadap makhluknya menurut apa yang telah dikehendaki oleh Allah. Sebagaimana surat Al-Hasyr:23. Ada pula pada surat Ali Imran :83 yang disitu Allah menyatakan bahwa seluruh isi langit dan bumi tunduk patuh pada-Nya.

Arti Al-Jabbaar

Al-Jabbaar artinya:

1.      Zat yang tidak disentuh.

2.      Zat yang paling berhak menentukan.

3.      Zat yang memaksa (menurut Qatadah)

4.      Zat yang memperbaiki urusan makhluk (Menurut Ibnu Jarir)

5.      Zat yang menambal keperluan makhluk.

Dialah Allah Yang Maha Memaksa. Dialah Yang Punya Hak Prerogatif. Dialah Yang Tak Terjangkau Kekuasaan-Nya. Dialah Yang Maha Mengatur dan Memperbaiki urusan makhluk. Dialah yang menutupi seluruh keperluan makhluk, yang menyempurnakan kekurangan dan melengkapi kebutuhannya. Nama Al-Jabbar berhubungan dengan pekerjaan Allah. Tak seorangpun bisa menblak jika Allah berkehendak. Singkatnya, hanya Allah sajalah yang mempunyai kewenangan secara mutlak, tetapi Allah tidak berbuat sewenang-wenang.[18]


Kekuatan Al-Jabbaar

Al-Jabbar hanya milik Allah. Dalam nama Al-Jabbar ada kekuatan yang besar dari atas turun ke bawah dan tidak bisa dicegah. Seluruh makhluk tidak berdaya, dan urusan manusia ditentukan oleh Allah. Dalam ketidakberdayaan manusia itulah Allah memberikan sepercikan dari kekuatan Al-Jabbar. Allah ilhamkan keteguhan hati untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Cobalah Saudara bernafas panjang di saat dada terasa sesak. Kemudian dorong dada ke depan dan tarik kedua tangan membentang ke belakang, pusatkan pikiran kepada Allah Yang Maha Memaksa. Yakinlah bahwa Allah telah mendorong Saudara untuk bangkit. Munculkan tekad yang kuat, dan katakan “Aku pasti bisa”.


Tauladan Al-Jabbaar

Orang yang tunduk pada aturan Allah, patuh atas keputusan Allah, ridha dengan kehendak Allah, disebut ABDUL JABBAAR. dia adalah orang yang semangat jiwanya digerakkan oleh nama Al-Jabbar untuk menyelesaikan seluruh persoalannya sendiri, tidak lemah kemauan, dan juga tidak pernah menyerah pada kebatilan. Apa yang diyakininya benar, dia akan pertahankan sampai benar-benar menjadi kenyataan. Untuk melawan kebatilan, dia tidak berbuat sewenang-wenang dan tidak juga menghalalkan segala cara. Untuk menghancurkan kemungkaran, dia tidak melakukan kemungkaran yang sama atau melakukan kemungkaran tandingan. Abdul Jabbar, dia juga adalah orang yang peduli kepada orang lain. Jika melihat ada orang yang kekurangan, dia rela memberikan tambahan. Jika melihat ada orang yang dipermalukan atau dibongkar-bongkar aibnya, dia berusaha untuk menutupinya, bukan membela kesalahannya. Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang meringankan beban saudaranya sesama muslim, Allah akan meringankan bebannya di hari kiamat; barangsiapa yang menutupi aib saudaranya sesama muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.

Terhadap nama-nama selain Al-Jabbar, Allah Swt memuji dan menganjurkan kepada hamba-Nya untuk menjadikannya sebagai rangkaian sehari-hari sesuai dengan kemampuannya. Misalnya Ar-Rahiim, Al-Mu’min, Ar-Rauf, Al-Halim, dan sebagainya. Nama-nama tersebut secara langsung diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dan orang-orang shaleh. Tetapi Allah sangat murka kepada orang-orang yang membajak nama Al-Jabbar dan nama Al-Mutakabbir dijadikan sebagai pakaiannya.[19]

Khasiat Al-Jabbaar

Barangsiapa yang dengan sungguh-sungguh beriman kepada kekuatan Allah Al-Jabbaar yang tak terkalahkan, dan mengharapkan kekuatan itu, maka bacalah “Yaa Jabbaar” sebanyak 21 kali setiap pagi dan sore hari, insya Allah akan terhindar dari ancaman orang-orang zalim (The Name of The Named, Tosun Bayrak al-Jarrahi).

Jika dibaca 10 kali oleh suami-istri sebelum melakukan hubungan, maka Allah akan memberikan rezeki anak yang shaleh (Disebutkan dalam “Al-Faidhul Qadiir”).

Berdoalah dengan nama Al-Jabbar pada saat sedang menghadapi masalah yang berat, pada saat dihadapkan pada perselisihan faham dengan orang lain, pada saat dizalimi orang, pada saat hak-hak kita diabaikan atau dirampas, pada saat kondisi di ujung kekalahan, pada saat tidak berdaya karena kekuatan lawan tak mungkin tertandingi. Ketika kita berdoa dengan menyeru “Yaa Jabbaar”, sungguh hakekatnya kita telah menyatakan diri dalam posisi yang sangat lemah. Kita menyerahkan semua urusan kebaikan hanya kepada Allah. Terkandung di dalam doa “Yaa Jabbaar” adalah permohonan agar Allah memaksa lawan kita untuk menyerahkan hak kita, memaksa orang yang menzalimi kita untuk mengembalikan hak kita, memaksa lawan untuk menyerah. Termasuk dalam kandungan seruan “Yaa Jabbaar” adalah kita mohon diperbaiki kondisi kita, dari kondisi yang serba kekurangan menjadi mampu, dari yang tidak baik menjadi baik, dari miskin menjadi kaya, dari kacau menjadi tertib, dan sebagainya.

7.  AL-MUTAKABBIR

Al-Mutakabbir adalah Dzat yang Maha Agung yang memiliki segala kebesaran dan yang jauh dari sifat-sifat makhluk-Nya. Dari pengertian di atas maka Al-Mutakabbir dapat dipahami dengan makna :

1)      Allah Dzat yang sempurna, baik dalam sifat, perbuatan, maupun Dzat-Nya.

2)      Sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat Makhluk-Nya

3)      Hanya Allah yang boleh Mengagungkan diri karena dibenarkan untuk bersifat Agung

Kekuatan Al-Mutakabbir

Di dalam Al Mutabbir terkandung makna kebesaran. Dan setiap manusia diberikan naluri dan keleluasaan untuk menjadi besar, tetapi bukan kesombongan. Dengan kebesaran itu seseorang menjadi tersanjung dan terpuji di hadapan sesamanya.

Allah menyuruh kita untuk berdoa dengan nama-nama-Nya yang indah (Asmaul Husna). Ketika kita berdoa dengan nama Al-Mutakabbir “Ya Mutakabbir”, maka sesungguhnya kita meminta kekuatan yang terkandung di dalamnya, dan kekuatan yang telah ditransfer kepadea kita untuk bisa berperan dan berdaya guna. Kekuatan yang ada dalam diri tidak lain adalah semangat, kemauan dan kerja keras. Disitu kita minta kepada Allah supaya diangkat hidup kita, diberikan kesejahteraan yang berlimpah, ilmu, jabatan, kedudukan, sehingga masyarakat menaruh hormat.[20]

Teladan Al Mutakabbir

Orang yang mendapat posisi terhormat dan tetap menghormati kepada siapa saja, baik terhadap bawahan, apalagi terhadap orang-orang lemah yang hidup sengsara, dia itulah yang disebut ABDUL MUTKABBIR, hamba Allah yang Maha Megah. Dia adalah orang yang sukses tetapi tidak lupa diri berpangkat tinggi tetapi rendah hati, kaya, tetapi tidak pelit, pintar tetapi tidak membodohi. Dia senantiasa sadar akan dirinya dan ingat akan kejadian serta tempat kembalinya. Posisiyang didudukinya tidak membuat dirinya sombong, tetapi justru semakin merasa rendah dihadapan Allah.[21]

Khasiat Al-Mutakabbir

Bacalah sebanyak-banyak “Al-Mutakabbiru, Ij’alnaa Kubaraa’a” (Ya Allah Yang Maha Megah, jadikanlah kami orang-orang yang besar), insya Allah Anda akan menjadi Abdul Mutakabbir , dan anda berhak mendapatkan apa yang didapat oleh Hamba Yang Maha Megah seperti tersebut di atas. Barangsiapaa yang membaca “Yaa Mutakabbiru” sebanyak sepuluh kali sebelum bersebadan sengan istri/suaminya,  niscaya dia akan mendapatkan anak yang shaleh, pemimpin masa deepan (The Name of The Named, Tosun Bayrak al-Jarrahi).[22]

8. AL-MUSHAWWIR

Definisi Al-Mushawwir
Al-Mushawwir adalah dzat yang Memberi rupa atau bentuk menurut apa yang telah dikehendaki-Nya. Sebagaimana dalam Ali-Imran:6, menyatakan” dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya, tak ada Tuhan(yang berhak disembah) melainkan Dia,yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Anugerah Allah pada hamba-Nya berupa sebaik-baik rupa
Allah telah menganugerahkan kepada kita sebaik-baik bentuk dan membaguskannya. Bentuk anugerah Allah adalah: pertama, bentuk Adam yang Allah ciptakan dengan Tangan-Nya langsung dan merupainya. Kemudian Allah meniupkan ruh pada Adam dan memerintahkan para malaikat untuk sujud padanya. (Al-A’raf :11) yang berbunyi :


Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.

Al Mushawwir adalah nama Allah. Terkandung di dalamnya kekuatan dan kekuasaan Allah yang tidak tertandingi, yaitu menciptakan bentuk segala sesuatu. Ketika Allah berkehendak, maka terbentuklah segala sesuatu dengan seketika.


Artinya: “ Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia”. (QS. Yaasin : 82).


Tauladan Al  Mushawwir

Orang yang dengan sabar bisa menauladani nama Al Mushawwir, dan mewujudkan hasil karya dalam bentuk yang nyata dan berguna bagi dirinya dan orang-orang lain serta lingkungannya, disebut ABDUL MUSHAWWIR, hamba Tuhan Yang  Maha Membentuk. Dialah orang yang pandai membuat pola pengembangan hidup masa depan. Dialah orang yang bisa hidup dalam kondisi apa saja dan dalam keadaaan apa saja, karena kemampuannya menyesuaikan diri.[23]

Khasiat Al-Mushawwir

Khasiat membaca Yaa Mushawwir disebutkan oleh Syekh Al Manawi:

1.      Bisa menciptakan produk atau kreasi yang menakjubkan.

2.      Melahirkan buah/hasil dari yang diusahakan.

Orang yang mandul, lama belum dikaruniai anak, berpuasalah selama 7 hari. Bacalah “yaa Mushawwir” sebanyak 21 kali sesudah shalat Subuh (ketika sedang berpuasa), 21 kali sebelum berbuka, dan 21 sesudah Maghrib. Awali dengan minum air, insya Allah hilang kemandulannya dan Allah akan membentuk janin dalam rahim.[24]

9. AL-WAHHAAB

Arti Al-Wahhab
Al-wahhab adalah Dzat yang banyak member tanpa batas. Dia yang menguasai langit dan bumi berikut seluruh kekayaan yang dikandungnya.

Pemberian Allah kepada Hamba-Nya
Allah Dzat yang member hidup dan kehidupan pemberian Allah yang paling agung, yaitu berupa akal pikiran, kalbu/ hati, sehingga kita mampu untuk mendapatkan pendidikan yang belum atau bahkan tidak kita ketahui.

Kekuatan Al  Wahhaab

Di dalam Al Wahhaab ada kekuasaan Allah, dan sepercikannya diberikan kepada manusia, berupa kepedulian. Sejahat-jahatt manusia, atau sekejam-kejam orang, hatinya akan tersentuh manakala melihat sesuatu yang menyayat hati, menyaksikan kelaparan misalnya. Hanya orang-orang yang melebihi kewenangan Tuhan yang tidak punya kepedulian. Mereka itulah orang-orang pelit dan rakus, yang tidaki mau tahu keadaan yang terjadi disekitarnya.[25]

Tauladan Al Wahhaab

Orang yang mengamalkan akhlak yang terkandung di dalamnya disebut ABDUL WAHHAAB, Hamba Yang Maha Pemberi. Yaitu orang yang peduli dan suka memberi kepada orang lain. Boleh jadi dibalik kepeduliannya itu ada maksud tersembunyi, tetapi paling tidak dia sudah memulai. Dan jika itu dilakukan secara terus-menerus, Insya Allah akan menjadi kebiasaan yang baik, dan lama-lama akan hilang ria’nya.[26]

Khasiat Al-Wahhaab

Ketika kita berdoa dengan nama “Al-Wahhab”, berarti kita minta diberikan nikmat yang banyak. Barangsiaapa yang mempunyai jiwa sosial, tetapi karena kondisi yang ada padanya dia tidak bisa membantu orang lain, maka banyak-banyakllah berdoa dengan “Yaa Wahhaab”, Allah akan melapangkan dadanya dan memudahkan jalan mencari rezeki. Laksanakan shalaat malam dua rakaaat selama tujuh malam berturut-turut, sesudah salam angkatlah tangan memanjatkan do’a “Yaa Wahhaab”, sebanyak 100 kali lalu menyebutkan permohonannya, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.[27]

10. AR-RAZZAAQ

1.      Definisi Ar-Razaaq

Ar-Rzaaq artinya yang Maha Memberi Rezeki. Dengan kata lain Ar-Razaaq adalah Maha pemberi rezeki kepada hambanya dan sebab-sebab memperoleh rizki. Sebagaimana dala (Az-Dzariyat :58):



Artinya :Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.

2.      Mencari rizki Allah dimuka Bumi

Allah menjadikan bumi ini untuk kita. Disana Dia menentukan rizki kita, dan menjadikan berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan untuk kita. “Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar-kadar makanan (penghuninya) dalam empat rasa” (QS.Fushilat: 10).

Kekuatan Ar Razzaaq

Ar Razzaq adalah nama Allah yang di dalamnya terkandung kekuatan Maha Luas. Sepercikan dari kekuatan yang dikandungnya diberikan kepada manusia. Kunci kekuatan Al Wahhaab adalah kejelian mengambil manfaat. Apa saja yang ada disekitar anda dan kejadian apa saja yang menimpa anda punya kejelian mengambil manfaat. Misalnya kertas-kertas buangan bisa menjadi rezeki kalau anda mau memanfaatkannya dengan sedikit kreasi dan ketekunan.[28]

Tauladan Ar Razzaaq

Orang yang pandai memanfaatkan seluruh potensi yang ada padanya  dan ada di sekitarnya untuk kemaslahatan, dialah yang disebut ABDUL RAZZAAQ , Hamba Tuhan Pemberi Rezeki. Yaitu orang yang bisa mengambil manfaat dari semua yang dianugerahkan oleh Allah, dan tidak menyia-nyiakannya percuma. Tindakannya selalu bermanfaat, apa yang ada padanya bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.[29]

Khasiat Ar Razaaq

Sungguh tak terhitung rezeki Allah. Yang ada pada diri kita saja tidak tahu, karena belum terpikirkan manfaatnya. Oleh karena itu sebaiknya ketika kita berdoa dengan nama Ar Razaaq diikuti dengan menyebutkan rezki yang kita minta secara khusus sebutlah “ Yaa Razzaaq” dengan mengikutkan sesuatu yang kita mintakan. Bagi keluarga yang kesulitan ekonominya, bacalah “yaa Razzaaq” sebanyaak 10 kali setiap selesai shalat Shubuh menghadap ke kiblaat, lakukanlah di sudut rumah bagian depan sebelah kanan dan kiri, Allah akan menambah rezeki keluarganya.[30]

Asma'ul husna

Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna (bahasa Arab: أسماء الله الحسنى, asmāʾ allāh al-ḥusnā) adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.
Asma'ul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranga Al-Qur'an tentang Allah ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (Al-Ikhlas 112:1-4)
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.

Dalil

Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits tentang asmaa'ul husna:
  • "Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)." (Thaa-Haa 20:8)[1]
  • Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa'ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al-Israa' 17:110)[1]
  • "Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..." (Al-A'raaf :180)[1]

99 Asmaul Husna (nama-nama Allah yang baik)

99 Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, mulia dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta segala isinya. Bagi umat muslim, mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat-sifat Allah dan 99 nama Allah. Rugi sekali yang belajar ilmu teknik mati-matian sampai sarjana bahkan doktoral sekalipun, tapi tidak mau sekedar mengenal Allah pencipta dirinya dan pemberi rezekinya. (author sendiri adalah lulusan sarjana teknik hehe)

99 Asmaul Husna

No.NamaArabIndonesia

AllahاللهAllah
1Ar RahmanالرحمنYang Maha Pemurah
2Ar RahiimالرحيمYang Maha Penyayang
3Al MalikالملكYang Maha Merajai/Memerintah
4Al QuddusالقدوسYang Maha Suci
5As SalaamالسلامYang Maha Memberi Kesejahteraan
6Al Mu`minالمؤمنYang Maha Memberi Keamanan
7Al MuhaiminالمهيمنYang Maha Pemelihara
8Al `AziizالعزيزYang Maha Perkasa
9Al JabbarالجبارYang Memiliki Mutlak Kegagahan
10Al MutakabbirالمتكبرYang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11Al KhaliqالخالقYang Maha Pencipta
12Al Baari`البارئYang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13Al MushawwirالمصورYang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14Al GhaffaarالغفارYang Maha Pengampun
15Al QahhaarالقهارYang Maha Memaksa
16Al WahhaabالوهابYang Maha Pemberi Karunia
17Ar RazzaaqالرزاقYang Maha Pemberi Rezeki
18Al FattaahالفتاحYang Maha Pembuka Rahmat
19Al `AliimالعليمYang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20Al QaabidhالقابضYang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21Al BaasithالباسطYang Maha Melapangkan (makhluknya)
22Al KhaafidhالخافضYang Maha Merendahkan (makhluknya)
23Ar Raafi`الرافعYang Maha Meninggikan (makhluknya)
24Al Mu`izzالمعزYang Maha Memuliakan (makhluknya)
25Al MudzilالمذلYang Maha Menghinakan (makhluknya)
26Al Samii`السميعYang Maha Mendengar
27Al BashiirالبصيرYang Maha Melihat
28Al HakamالحكمYang Maha Menetapkan
29Al `AdlالعدلYang Maha Adil
30Al LathiifاللطيفYang Maha Lembut
31Al KhabiirالخبيرYang Maha Mengenal
32Al HaliimالحليمYang Maha Penyantun
33Al `AzhiimالعظيمYang Maha Agung
34Al GhafuurالغفورYang Maha Pengampun
35As SyakuurالشكورYang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36Al `AliyالعلىYang Maha Tinggi
37Al KabiirالكبيرYang Maha Besar
38Al HafizhالحفيظYang Maha Memelihara
39Al MuqiitالمقيتYang Maha Pemberi Kecukupan
40Al HasiibالحسيبYang Maha Membuat Perhitungan
41Al JaliilالجليلYang Maha Mulia
42Al KariimالكريمYang Maha Mulia
43Ar RaqiibالرقيبYang Maha Mengawasi
44Al MujiibالمجيبYang Maha Mengabulkan
45Al Waasi`الواسعYang Maha Luas
46Al HakiimالحكيمYang Maha Maka Bijaksana
47Al WaduudالودودYang Maha Mengasihi
48Al MajiidالمجيدYang Maha Mulia
49Al Baa`itsالباعثYang Maha Membangkitkan
50As SyahiidالشهيدYang Maha Menyaksikan
51Al HaqqالحقYang Maha Benar
52Al WakiilالوكيلYang Maha Memelihara
53Al QawiyyuالقوىYang Maha Kuat
54Al MatiinالمتينYang Maha Kokoh
55Al WaliyyالولىYang Maha Melindungi
56Al HamiidالحميدYang Maha Terpuji
57Al MuhshiiالمحصىYang Maha Menghitung Segala Sesuatu
58Al Mubdi`المبدئYang Maha Memulai
59Al Mu`iidالمعيدYang Maha Mengembalikan Kehidupan
60Al MuhyiiالمحيىYang Maha Menghidupkan
61Al MumiituالمميتYang Maha Mematikan
62Al HayyuالحيYang Maha Hidup
63Al QayyuumالقيومYang Maha Mandiri
64Al WaajidالواجدYang Maha Penemu
65Al MaajidالماجدYang Maha Mulia
66Al WahiidالواحدYang Maha Tunggal
67Al AhadالاحدYang Maha Esa
68As ShamadالصمدYang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69Al QaadirالقادرYang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70Al MuqtadirالمقتدرYang Maha Berkuasa
71Al MuqaddimالمقدمYang Maha Mendahulukan
72Al Mu`akkhirالمؤخرYang Maha Mengakhirkan
73Al AwwalالأولYang Maha Awal
74Al AakhirالأخرYang Maha Akhir
75Az ZhaahirالظاهرYang Maha Nyata
76Al BaathinالباطنYang Maha Ghaib
77Al WaaliالواليYang Maha Memerintah
78Al Muta`aaliiالمتعاليYang Maha Tinggi
79Al BarruالبرYang Maha Penderma (Maha Pemberi Kebajikan)
80At TawwaabالتوابYang Maha Penerima Tobat
81Al MuntaqimالمنتقمYang Maha Pemberi Balasan
82Al AfuwwالعفوYang Maha Pemaaf
83Ar Ra`uufالرؤوفYang Maha Pengasuh
84Malikul Mulkمالك الملكYang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85Dzul Jalaali Wal Ikraamذو الجلال و الإكرامYang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86Al MuqsithالمقسطYang Maha Pemberi Keadilan
87Al Jamii`الجامعYang Maha Mengumpulkan
88Al GhaniyyالغنىYang Maha Kaya
89Al MughniiالمغنىYang Maha Pemberi Kekayaan
90Al MaaniالمانعYang Maha Mencegah
91Ad DhaarالضارYang Maha Penimpa Kemudharatan
92An Nafii`النافعYang Maha Memberi Manfaat
93An NuurالنورYang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94Al HaadiiالهادئYang Maha Pemberi Petunjuk
95Al Badii’البديعYang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya
96Al BaaqiiالباقيYang Maha Kekal
97Al WaaritsالوارثYang Maha Pewaris
98Ar RasyiidالرشيدYang Maha Pandai
99As ShabuurالصبورYang Maha Sabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar