Bahasa Arab
Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي ‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang[1] sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4.[4] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
Daftar isi
Pengaruh Arab pada bahasa lain
Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris diserap dari bahasa Arab, pada umumnya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol dan Italia, di antaranya adalah kosakata yang digunakan sehari-hari seperti "gula" (sukkar), "kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata lain yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan "zenith".Pengaruh Arab telah menjadi paling mendalam pada negara-negara yang dikuasai oleh islam. Arab adalah sumber kosa kata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku /kita:b/ digunakan dalam semua bahasa di atas, kecual pada bahasa Melayu dan Indonesia (di mana ia spesifiknya bermaksud "buku agama").
Istilah jarak pinjaman dari terminologi agama (seperti Berber taẓallit "sembahyang" <salat), istilah akademik (seperti Uighur mentiq "logik"), barang ekonomik kata hubung (seperti Urdu lekin "tetapi".) Kebanyakan aneka Berber (seperti Kabyle), bersama dengan Swahili, pinjam setengah bilangan dari Arab. Kebanyakan istilah agama yang digunakan oleh Muslim seluruh dunia adalah pinjaman dari bahasa Arab, seperti salat untuk 'sembahyang' dan imam untuk 'ketua sembahyang'. Dalam bahasa yang tidak berhubungan langsung dengan Dunia Arab, banyak pula kosa kata bahasa Arab yang diserap melalui bahasa lain yang berhubungan dengan bahasa Arab; contohnya, banyak kata dalam bahasa Urdu yang diserap dari bahasa Persia yang berasal dari bahasa Arab, dan banyak kosa kata dalam bahasa Hausa yang diserap dari bahasa Arab melalui Kanuri.
Huruf-huruf dalam bahasa Arab
Huruf | Pengucapan | Internasional |
---|---|---|
ا | alif | alif |
ب | ba | bāʾ |
ت | ta | tāʾ |
ث | tsa | ṯāʾ |
ج | jim | ǧīm |
ح | ha | ḥāʾ |
خ | kha | ḫāʾ |
د | dal | dāl |
ذ | dzal | ḏāl |
ر | ra | r āʾ |
ز | zai | z ā y |
س | sin | sīn |
ش | syin | šīn |
ص | shad | ṣād |
ض | dhad | ḍād |
ط | tha | ṭāʾ |
ظ | zha' | ẓāʾ |
ع | 'ain | 'ain |
غ | ghain | ġain |
ف | fa | fāʾ |
ق | qaf | qāf |
ك | kaf | kāf |
ل | lam | lām |
م | mim | mīm |
ن | nun | nūn |
ه | ha | hāʾ |
و | wau | wāw |
ي | ya | yāʾ |
Huruf Hijjaiyah terdiri dari 29 huruf Abjad: 26 berupa konsonan murni dan 3 berupa konsonan semi-vokal yaitu huruf "Alif", "Waw" dan "Ya'". Bunyi vokal tidak dilambangkan dengan Abjad tetapi dengan Harokat. ada 3 harokat dalam bahasa 'Arab: "Fathah" melambangkan bunyi "a" (dan pada beberapa Abjad: bunyi "o"), "Kasrah" melambangkan bunyi "i", dan "Dhammah" melambangkan bunyi "u".
Dialek
"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Arab Magrib) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata yakūn (artinya "itu"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.Daftar dialek utama di Arab adalah sebagai berikut:
- Dialek Mesir مصري : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
- Dialek Maghribi مغربي : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara.
- Dialek Levantine : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit Siprus.
- Dialek Iraq عراقي : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq
- Dialek Arab Timur بحريني : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat.
- Dialek Teluk خليجي : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.
- Hassānīya حساني : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat
- Dialek Sudan سوداني : Dipakai di Sudan dan Chad
- Dialek Hijazi حجازي : Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur Yordania
- Dialek Najd نجدي : Dipakai di Najd, Arab Saudi
- Dialek Yamani يمني : Dipakai di Yaman
- Dialek Andalus أندلسي : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17
- Dialek Sisilia سقلي : Dipakai di Sisilia
Lafal
Vokal
Bahasa Arab memiliki tiga abjad vokal, yaitu: a [ɛ̈],i [ɪ], u [ʊ]. Selain itu bahasa Arab juga memiliki dua diftong.Konsonan
Berikut ini penjelasan tentang konsonan dalam Bahasa Arab:- 1.[ʤ] kadang disebut [ɡ] di Mesir dan Yaman Selatan. Di daerah Afrika Utara dan di Syam diucapkan menjadi [ʒ].
- /l/ diucapkan [lˁ] hanya dalam kata Allah
- /ʕ/ biasanya sebagai akhiran fonetik
Tata bahasa
Kosakata bahasa Arab dibagi dalam tiga kelompok, Ism (kata benda), Fi'l (kata kerja), dan Harf (partikel fungsional). Bahasa Arab termasuk bahasa infleksional. Struktur kalimatnya berupa konstruksi topik-komentar atau dikenal juga sebagai Mubtada' wa Khobar. Ada dua macam frase dalam bahasa Arab, yaitu Jumlatu-l-ismiyyah (frase nominal) dan Jumlatu-l-fi'liyyah (frase aktif).Ada dua macam gender pada Ism dan Fi'l yaitu Mudzakkar (maskulin) dan Mu-annats (feminin). Tiga macam jumlah untuk Ism dan Fi'l yaitu Mufrad (tunggal), Mutsanna (dwi), dan Jama' (jamak). Jumlah jamak terbagi tiga kategori, yaitu Jama' Mudzakkar Salim (jamak biasa maskulin), Jama' Mu-annats Salim (jamak biasa feminin) dan Jama' Taksir (jamak tak beraturan). Khusus untuk Ism ada dua macam artikel, yaitu Ma'ruf (definit) dan Nakirah (non-definit).
Ism ada tiga tingkat peran Grammatical Case, yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Ism nominatif berperan sebagai subjek kalimat, Ism akusatif berperan sebagai obyek (langsung/tidak langsung), Ism genitif berperan sebagai obyek preposisional atau pemilik.
Contohnya pada kata Rojul (pria) dan Madinat (kota)
ARTICLE | Non-definit | Definit | Makna | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
CASE (peran) | Nominatif | Akusatif | Genitif | Nominatif | Akusatif | Genitif | |
Tunggal-Maskulin | Rojulun | Rojulan | Rojulin | ar-Rojulu | ar-Rojula | ar-Rojuli | ((se)seorang) pria |
Dwi-Maskulin | Rojulaan | Rojulayn | Rojulayn | ar-Rojulaan | ar-Rojulayn | ar-Rojulayn | dua orang pria |
Jama'(Irregular) | Rijaalun | Rijaalan | Rijaalin | ar-Rijaalu | ar-Rijaala | ar-Rijaali | para pria |
Tunggal-Feminin | Madinatun | Madinatan | Madinatin | al-Madinatu | al-Madinata | al-Madinati | (sebuah) kota |
Dwi-Feminin | Madinataan | Madinatayn | Madinatayn | al-Madinataan | al-Madinatayn | al-Madinatayn | dua kota |
Jama'Feminin | Madinaatun | Madinaatan | Madinaatin | al-Madinaatu | al-Madinaata | al-Madinaati | kota-kota |
- Rojulun Hasanun (pria tampan), Ar-rojulu l-hasanu (pria tampan itu) <-- frase ini Nominatif maka berfungsi sebagai Subjek kalimat.
- Rojulan Hasanan (pria tampan), Ar-rojula l-hasana (pria tampan itu) <-- frase ini Akusatif maka berfungsi sebagai Objek.
- Rojulaan Hasanaan (dua pria tampan), ar-rojulaan l-hasanaa (dua pria tampan itu) <-- Nominatif
- Madinaatin salamin (kota yg aman), al-madinati s-salami (kota yg aman itu) <-- Genitif maka berfungsi sebagai Objek Preposisi.
- ar-Rojulu l-hasanu yamsyiy fiy l-madinati s-salami <-- perhatikan case Subjek dan case Objek Preposisi
- Ro'aytu ar-rojula l-hasana <-- perhatikan case Objek
- Marortu bi ar-rojuli l-hasani <-- perhatikan case Objek Preposisi
2. Frase kepemilikan: Dalam hal frase kepemilikan maka Ism yang dimiliki disebut terlebih dahulu daripada Ism pemiliknya. Ism pemilik pasti dalam case Genitif. Contoh:
- bintu Ahmadi <-- Nominatif
- binta Ahmadi <-- Akusatif
- binti Ahmadi <-- Genitif
Contoh penggunaan
- Dzahabat bintu Ahmadi ila-l-madrosati <-- perhatikan bintu(putri) dalam case Nominatif, sedangkan pemilik tetap Genitif.
- Ro'aytu binta Ahmadi <-- perhatikan binta(putri) dalam case Akusatif
- Marortu bi binti Ahmad <-- perhatikan binti(putri) dalam case Genitif
Ism genitif bisa bertumpukan dengan nama yang dibentuk dari Frase kepemilikan.
- 'abdu-llahi ibnu Abiy Bakrin <-- Abdullah Nominatif, Allah pemilik 'abdu, Abu Bakar dalam case Genitif sebagai pemilik Abdullah
Sistem Penulisan
Abjad Arab yang kadang-kadang disebut huruf hijaiah, berasal dari aksara Aramaik (dari bahasa Syria dan Nabatea), di mana abjad Aram terlihat kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Di antaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Maghribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik dibawah dan satu titik diatasnya.Kaligrafi
Setelah perubahan dan penetapan pada Abjad Arab oleh Khalil bin Ahmad al Farahidi pada tahun 786, banyak macam tulisan yang dibentuk yang dikenal dengan nama Kaligrafi. Kaligrafi Arab ini berfungsi sebagai cara penulisan di Al-Qur'an dan juga sebagai dekorasi. Biasanya dipakai juga dalam penulisan hadist dan peribahasa Arab.Penerjemahan lafal
Penerjemahan bahasa Arab ke abjad Latin biasanya memakai standar yang berbeda, diantaranya: metode untuk menggambarkan bahasa Arab ke abjad Latin secara akurat dan efisien. Beberapa metode ilmiah dalam penerjemahan lafal Bahasa Arab memperbolehkan pembaca untuk melafalkan Bahasa Arab secara tepat dengan menyesuaikannya dengan Abjad Arab. Militer Amerika Serikat telah membuat sistem yang berkaitan dengan penerjemahan lafal berbahasa Arab, yaitu Standard Arabic Technical Transliteration System.Lembaga bahasa
-
Artikel utama untuk kategori ini adalah Lembaga Bahasa Arab.
Pembelajaran bahasa Arab
Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk dunia untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah Islam berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di pesantren-pesantren Indonesia. Banyak universitas internasional dan beberapa sekolah menengah internasional telah mengajarkan Bahasa Arab (Arabic as Foreign Language). Bahasa Arab berkembang semakin luas dengan munculnya software, siaran TV berbahasa Arab, dan pembelajaran onlineKisah Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal (SEDIH & NANGIS BACANYA)
Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut.
'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?".
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" -
"Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia,
tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.
ASMA ASMA ALLAH
Di dalam Asmaul Uzma ada Rahasia,
Keajaiban, Keistimewaan, Kekuatan dan Khasiat untuk bermacam problem
kehidupan. Asmaul Husna adalah bagian dari Asmaul Uzma. Jika Anda
mengeksplorasinya, Anda dijamin Rasulullah Saw masuk surga. Dan jika
Anda berdoa dengannya akan dikabulkan. Allah Swt berfirman: “Bagi Allah
nama-nama yang indah, maka berdoalah dengannya.” Rasulullah Saw
bersabda: “Barangsiapa yang berdoa dengannya akan dikabulkan, dan
barangsiapa yang meminta dengannya akan diberikan.”
Perbedaan Asmaul Husna dengan Asmaul Uzma
Asmaul Husna dan Asmaul Uzma sama-sama
nama Allah. Bedanya, Asmaul Uzma disebutkan oleh Rasulullah secara
“khusus”, sedangkan Asmaul Husna secara umum. Khusus, berarti ada
keistimewaannya, ada sesuatu yang luar biasa, ada rahasianya, ada
keajaibannya, dan tentu ada khasiatnya. Jika kita berdoa dengan Asmaul
Uzma, Allah akan mengabulkan permohonan kita. Jika kita meminta dengan
Asmaul Uzma, Allah akan memberikan keinginan kita. Bukankah kita ingin
doa kita dikabulkan? Tidakkah kita ingin permintaan kita diberikan?
Sekali lagi, Asmaul Uzma menjadi jaminannya. Asmaul Uzma adalah scnjata
multi fungsi yang tidak diragukan keampuhannya.
Sebernarnya dalam hadits, Rasulullah
menyebutkan ” Al-Ismu Al-A’ ham” . Kata Al- A’zham” berarti “Teragung” .
Kata ini jika dikaji secara mendalam sungguh mempunyai bobot yang tak
terangkat, di dalamnya ada kekuatan dan khasiat yang sangat dahsyat dan
luar biasa. Jika kata itu dijamakkan (bentuk plural) dan menjadi na’at
(sifat) kata Al-Asma, menurut kaidah bahasa Arab harus berubah menjadi
“Al-’Uzhma”. Karenanya ketika digabung menjadi “Al-Asma Al-Uzhma”
(diucapkan Asmaul Uzma, artinya Nama-nama Yang Teragung).[6]
Menurut para ulama, Asmaul Uzma jumlahnya banyak. Dan Asmaul Husna adalah bagian dari Asmaul Uzma. Berikut inilah Asmaul Uzma:
1. Allah. Lafzul Jalalah ALLAH tidak
seperti nama-nama yang lain. Al-Qurthubi menyebutkan: Imam Syafi’i, AL
Khattabi, Al haramain dan AL Ghazali mengatakan bahwa Lafzul Jalalah
Allah berasal dari Isim Jamid (nama asli), bukan kata musytaq (bentuk
lain) dari sifat Allah. Menurut Imam Sibaweh ahli Nahwu (Tata Bahasa
Arab) : (Allah) asalnya (Lahun), ditambah (alif dan lam) supaya menjadi
sangat agung. Sedangkan nama-nama yang latin adalah musytaq (bentukan)
dari kata sifat.
2. Ar-Rabb. Lihatlah di dalam Al-Qur’an, para nabi selalu mcnggunakan kata RABB dalam berdoa. Misalnya:
3. Rabbanaa aatinaa ….. Rabanaa laa tnzigh quluubanaa … Kabbanaa hab lanaa … Rabbi adkhilnii …
4. AI-Qudduus. Ibnu Abbas berkata :
Nama Allah AI-Qudduus diucapkan oleh Nabi Isa ketika menghidupkan orang
yang sudah mati.
5. Setiap nama Allah yang disebut dengan ikhlas adalah Asmaul Uzma.
6. Al-Hayyu dan Al-Qayyuum, seperti disebutkan dalam beberapa hadits.
7. Nama itu dirahasiakan Allah, seperti dirahasiakannya Lailatul Qadar dan Waktu Mustajab di hari Jum’at.
8. Huruf-huruf yang disebutkan di
awal-awal surat dalam Al qur’an, seperti: Alif Lam Mim, Alif Lam Mim
Shad, Ha Mim, Kaf Ha’ Ya”Ain Shad,dsb.
9. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan
Ali bin Abi Thalib bahwa Huruf muqaththa’ah (penggalan huruf) di dalam
Al-Qur’an adalah nama Allah yang teragung. Abu Bakar Assiddk berkata:
Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an itu ada rahasia, dan rahasia Allah dalam
Al-Qur’an adalah awal-awal surat yang terdiri dari huruf-huruf
muqaththa’ah.
10. Terdapat dalam ayat-ayat tertentu
sebagaimana disebutkan oleh hadist Rasulullah Saw, dan terangkum dalam
kalimat diberitahukan oleh Rasulullah Saw. Insya Allah akai ‘liH’liisk.m
si-sudah ini.
11. Seluruh Asmaul Husna adalah Asmaul Uzma. Insya Allah akan dijelaskan dalam bab “Dahsyatnya Asmaul Husna”.
1. AL-QUDDUUS
1. Definisi Al-Quds
Di antara nama Allah yang dikenal oleh-Nya
kepada para hambanya adalah al-quds yaitu Zat yang Maha Suci. Arti
al-quds adalah sucidengan arti tersebut Baitul Maqdis diberi nama. Yang
artinya adalah tempat yang didalamnya beberapa dosa disucikan. Sama
halnya dengan nama surga Allah yaitu Hathirah al-quds yang berarti
tempat yang suci dari segala kejelekan dunia. [7]
2. Seluruh Alam adalah Tempat Bagi Orang yang Mensucikan Allah
Allah berfirman : “Dan kamu (Muhammad)
akan melihat malaikat-malaikat berlingkar disekeliling Arsy, Bertasbih
sambil memuji Tuhannya.”(QS.Al-Baqarah:30) sebagai berikut :
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Semua alam adalah tempat yang digunakan
sebagai tempat beribadah dari segala penjurunya dipenuhi tasbih bagi
penciptanya. Senagaimana Allah berfirman: “Bertasbih kepada Allah apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dialah yang Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana.” (QS.Al-Hasyr:1 dan QS.Ash-Shaf:1).
Al-Qudduus artinya: Yang disucikan dari
segala sesuatu yang tidak layak bagi Allah (Abu Thayyib dalam kitab
‘Aunul Ma’bud). Dalam zikir yang diajarkan Rasulullah, Al-Qudduus
dirangkai dengan kalimat tasbih, yang menyatakan kesucian Allah.
Rasulullah mengajarkannya dalam zikir:
Subbuuhun Qudduusun Rabbuna Wa Rabbul Malaaikati Warruuh.
Imam Al-Jauhari menyatakan: Subbuuh,
adalah termasuk Allah satu sifat-sifat Allah, yang artinya “disucikan”.
Ibnu Paris dan Al-Zubaidi menyebutkan bahwa Al-Quddus adalah Allah, vang
dimaksud adalah Tuhan Yang Maha Disucikan. Allah suci dan bebas dari
kekurangan, suci dan bebas dari persekutuan, suci dan bebas dari segala
sesuatu yang tidak patut dengan ketuhanan. Allah mempunyai nama
Al-Quddus, berarti Allah :erbebas dari segala sifat dan tabiat buruk
yang ada pada makhluk-Nya, tidak ada blockade dan penghalang yang
mempengaruhi keputusan Allah.[8]
Kekuatan Al-Qudduus
Di dalam tasbih terkandung pemurnian
tauhid, hanya satu kekuatan yaitu Allah. Cobalah konsentrasikan seluruh
daya dan cipta dalam keheningan hanya kepada Allah, maka dalam keramaian
Anda akan mendapatkan pencerahan dari Allah. Bebaskan diri persekutuan
dengan syaitan, Anda akan terhindar dari keruwetan. Jernihkan hati dari
was-was dan sakwasangka, Anda akan tentram dan mampu menembus tirai
kegelapan.
Tidak di pungkiri, manusia selalu
dihadapkan pada penghalang, dan blockade, sehingga mengalami kesulitan
untuk mencapai sukses dalam hidup. Umumnya hambatan yang kita alami
adalah ketakutan. Belum berjuang sudah takut duluan. Takut hidup miskin,
takut gagal, takut tidak tercapai, padahal belum dicoba. Sebenarnya
blockade atau penghalang utamanya adalah kita tidak memurnikan tujuan
hidup kita. Kita terlalu banyak angan-angan dan khayalan sehingga tidak
vokus dalam menempuh jalan. Memvokuskan pada pekerjaan tertentu sehingga
menjadi sebuah kekhususan yang tidak dikerjakan orang lain adalah
bagian dari pengamalan nama Allah Al-Quddus. Karena itu cobalah murnikan
dan satukan langkah hanya untuk satu tujuan, tetapi Saudara harus punya
improvisasi dan fleksibelitas yang tinggi dalam menempuh tujuan.
Untuk mendapatkan kekuatan diri dari nama
Al-Quddus, kita harus memurnikan niat dan tujuan, mernbersihkan diri
dari sHuruh perbuatan yang menjadi penghambat kemajuan. menghambat
kekuatan Al-Quddus yang paling membahayakan adalah kemusyrikan,
menyekutukan Allah. Buatlah hati Anda ikhlas dalam melakukan pekerjaan,
jangan campur adukkan kryakinan kepada Allah dengan kepercayaan kepada
paranormal. Kepercayaan Anda kepada paranormal akan it mi Kitikan
kekuatan Al-Qudduus.[9]
Untuk bisa maju, Anda harus berani melepas
kesenangan sementara. Kalau keberangkatan Anda ke tempat kerja
direpotkan atau ditangisi oleh anak, maka untuk sementara tinggalkan
anak. Disitu Anda berarti telah memurnikan jalan dari gangguan anak.
Kalau untuk mendapatkan penghasilan yang besar Anda harus Iembur pulang
malam, maka biarkan saja tetangga menuduh Anda,) tidak mau kumpul-kumpul
dengan mereka. Di situ Anda telah memurnikan keyakinan Anda dari
perasaan yang bukan pada tempatnya. Banyak hal-hal yang nampaknya sepele
tetapi sangat berpotensi menjadi penghalang (blockade), misalnya:
1. Bosan dan malas.
2. Merasa tidak nyaman dengan orang lain, padahal hanya perasaannya sendiri
3. Takut dibilang begini atau begitu.
4. Ingin dinilai orang lain (riya’) padahal tidak melakukan apa-apa.
5. Berpikir negatif, sering menggunakan kata “jangan-jangan….”
6. Berpegang tradisi, padahal tradisi itu tidak benar.
7. Menunda-nunda waktu, dll.
Tauladan Al-Qudduus
Cobalah satu demi satu hambatan tersebut
Anda singkirkan, nanti Anda akan berjalan ringan tanpa beban. Tauladani
nama Al-Qudduus, yaitu dengan membersihkan diri dari sifat-sifat yang
tidak disukai Allah, bersihkan hati dari kemusyrikan, dari sifat
takabur, dari riya’, murnikan niat karena Allah, Anda akan disebut ABDUL
QUDDUUS, Hamba Tuhan Yang Disucikan. Jadilah Saudara sebagai hamba
Al-Quddus, Allah yang akan memberikan nikmat hidup.
Khasiat Al-Qudduus
Seorang yang telah bersih hatinya bila
membaca “Yaa Qudduus” sebanyak 100 kali sehari, hatinya akan terbebas
dari semua pikiran dan perhatian yang menimbulkan kesulitan,
kekhawatiran dan penderitaan.
Amalkan hadits di bawah ini dengan
konsisten dan istiqamah! Yaitu hadits yang diri way atkan oleh Abu Dawud
dari Aisyah bahwa Rasulullah Saw jika bangun dari malam selalu membaca
Zikir dan doa seperti di bawah ini, sesudah itu beliau memulai shalat.
2. AS-SALAAM
1. Definisi As-Salam
Allah adalah As-Salam yaitu pemberi
keselamatan. Seperti yang tertera dalam firman-Nya : “ Dialah Allah yang
tiada Tuhan selain Dia,Raja yang Mahasuci Yang Maha Sejahtera.(QS.
Al-Hasyr:23) yang berbunyi :
Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan
selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang
Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang
Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan.
Allah dikatakan As-Salam karena Allah
adalah yang paling sempurna ,baik secara zat,sifat dan tindakan.[10]
As-Salam juga berarti Zat yang Memberi Kesejahteraan pada Hamba-Nya.[11]
2. Allah SWT Terhindar dari Apapun
Allah adalah Zat yang Maha Terhindar dari
mempunyai istri, dan anak,dari tandingan , dari bandingan, dan dari
sekutu. Selain itu ucapan Allah terhindar dari kebohongan dan hal yang
menyakiti. Allah tidak membutuhkan yang lain, Kepemilikan-Nya terhindar
dari kemungkinan untuk direbut, disamai, dibantu, atau diberi orang lain
tanpa seizin-Nya.
Imam An-Nawawi dalam Penjelasan (Syarah) Shahih Muslim menyebutkan:
1. As-Salaam adalah nama Allah Swt.
Ketika kita mengucapkan Assalamu ‘alaikum”, maksudnya adalah “Nama Allah
untuk Anda”. Nama Allah untuk Anda, artinya Anda selalu dalam
pemeliharaan Allah; Allah selalu bersama Anda, Allah selalu menyertai
Anda.
2. As-Salaam artinya keselamatan.
Ketika saya mengucapkan salam kepada Anda, itu sama dengan saya berdoa
semoga keselamatan selalu melekat pada diri Anda.
Al-Baihaqi menjelaskan: As-Salaam artinya
adalah yang selamat dari cacat, bebas dari seluruh akibat buruk. Salam
juga berarti penghormatan, bisa disampaikan oleh seseorang kepada orang
lain. Salam juga bermakna kesejahteraan, diberikan oleh Allah kepada
hamba-hamba-Nya. Allah adalah sumber penghormatan dan sumber
kesejahteraan dan memberikannya kepada makhluk-Nya. Allah adalah sumber
keselamatan dan pemberi keselamatan. Keselamatan yang paling utama
adalah keselamatan di akhir hidup, utamanya keselamatan di hari kiamat.
Pokok dan hakekat makna Salam bagi Allah,
yaitu selamatan orang yang beriman dari siksa-Nya. Khusus kepada mereka
yang telah selamat dan menikmati hidup di syurga, Allah mengucapkan
salam:
Kekuatan As-Salaam
As-Salaam adalah sumber kesejahteraan
hidup. Allah telah menebarkan benih-benih kesejahteraan di muka bumi.
Naluri mengejar dan meraih kesejahteraan telah dilekatkan pada tiap diri
manusia. Tinggal manusia merangsang bagaimana naluri itu bisa muncul
dan tumbuh berkembang menjadi sebuah potensi. Bukankah manusia
dilahirkan mempunyai keinginan, atau fitrah?
Hubbul Jah = Cinta kehormatan.
Hubbul Maddah = Cinta materi, harta dan kekayaan.
Hubbul Riyasah = Cinta jabatan. Dan lain-lain.
As-Salam adalah sumber keselamatan hidup.
Allah telah memberikan jalan keselamatan, Allah telah memberikan naluri
untuk menempuh jalan keselamatan. Setiap orang diberikan potensi dan
kemampuan untuk menghindar dari keburukan, baik dengan gerak refleks
atau gerak pembiasaan. Dengan potensi itu seharusnya setiap orang bisa
menjaga keselamatan dirinya sendiri, dan menciptakan keselamatan buat
orang lain dan lingkungan. Kesejahteraan dan Keselamatan adalah dua sisi
mata uang yang tak terpisahkan. Hidup yang sempurna adalah hidup yang
sejahtera dan selamat, bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Dengan
kekuatan nama As-Salam, Anda mencapai sukses menjadi pejabat dan selamat
dari korupsi, tidak masuk penjara.[12]
Tauladan As-Salaam
Orang yang telah menemukan makna
“As-Salaam”, menauladani nama As-Salam, dan mendapatkan kekuatan dari
As-Salam, maka dia disebut ABDUS SALAM, Hamba Yang Maha Selamat
-Sejahtera. Dialah orang yang hidup sejahtera dan bahagia, sukses dan
selamat. Di pundaknya terpikul tanggung jawab untuk berbagi
kesejahteraan kepada siapa saja, menyebarkan salam perdamaian di mana
saja.
Khasiat As-Salaam
Ucapkan “Ya Salaam” sebanyak 33 kali dalam
setiap mengawali pekerjaan, insya Allah akan mencapai sukses dan
selamat. Bacakan “Ya Salaam” kepada orang yang sakit sebanyak 100 kali,
insya Allah akan mendapat ketenangan dan kesembuhan.
Kesempurnaan-Nya terhindar dari semua
anggapan yang menyerupakan Allah dengan semua yang disifatkan atau
justru menafikkan semua itu. Sebagaimana tercantum dalam firman-Nya :
“Katakanlah, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan bukan pula Dia hina yang
memerlukan penolong.”(QS. Al-Isra’:111).[13]
3. AL MU’MIN
Al-Mu’min adalah berasal dari al-aman
(keamanan). Lawan kata dari aman itu adalah al-khauf (rasa takut). Dua
kata ini saling berlawanan, yang satu dicari dan disenangi sedang yang
lain dihindari dan dijauhi. Seperti halnya awal penciptaan manusia
adalah makhluk yang lemah, yang sangat membutuhkan bantuan dari sesame
untuk mendapatkan rasa aman. Manusia itu sebagai pribadi berkelompok,
akan selalu berusaha untuk memperoleh rasa aman dengan cara yang
berbeda-beda.
Arti Al-Mu’min
Al-Mu’min artinya:
1. Zat yang mengamankan orang-orang beriman dari siksa-Nya, di dunia dan di hari kiamat (Lihat Al-I’tiqad, Al-Baihaqi).
2. Zat yang mengetahui kebenaran
diri-Nya secara mutlak, yang mengetahui kebenaran yang dilakukan oleh
orang-orang yang beriman.
Al-Mu’min adalah nama Allah, musytaq
(bentukjadian) dariKata “amana” yang artinya membenarkan. Iman termasuk
kata Musytaq dari amana yang mempunyai persamaan dengan
Tashdiq”, artinya “pembenaran”. Secara umum orang mengartikan “kepercayaan”.
Allah Maha Memberikan keamanan. Seluruh
makhluk keamanannya ada di tangan Allah. Khusus kepada orang-orang yang
beriman dan mengikuti petunjuk, Allah menjamin keamanannya di dunia dan
akhirat. Di dunia aman dari fitnah, dan di akhirat aman dari siksa.
Allah Maha Mengetahui ^ebenaran. Dan kebenaran manusia menurut Allah
adalah singkronisasi antara kata lisan, kata hati dan perbuatan.
Orang-orang yang benar dan cocok antara kata lisan, kata hati dan
oerbuatannya dialah Al-Mu’min, yang mendapat jaminan keamanan dari
Allah.
Kekuatan Al-Mu’min
Al-Mu’min adalah nama Allah. Ketika kita
menyeru dan berdoa kepada Allah dengan nama-Nya Al-Mu’min, kita berarti
memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa.
Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia Yang Maha Pengaman.
Dalam nama Al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Di
situ ada pertolongan, ada perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada
bala bantuan. Tergantung pada masalah yang dihadapi oleh manusia. Kalau
yang dihadapi masalah kelaparan, berarti kekuatan yang diperlukan
adalah bahan makanan. Kalau yang dihadapi itu bencana, maka yang
diperlukan adalah kekuatan para relawan. Kalau yang dihadapi itu berupa
ketakutan, maka yang diperlukan adalah kekuatan ketenangan hati. Kalau
masalah yang dihadapi berupa musuh yang akan menghancurkan, berarti yang
diperlukan adalah bala tentara. Allah akan mengirimkan malaikat dan
pasukan yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Bukti telah
diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 121-125:
Artinya: Dan (ingatlah), ketika kamu
berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan Para
mukmin pada beberapa tempat untuk berperang. dan Allah Maha mendengar
lagi Maha mengetahui, (Surat Ali Imran ayat 121)
Ketika dua golongan dari padamu ingin
(mundur) karena takut, Padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan
itu. karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal. (Surat Ali Imran ayat 122)
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam
peperangan Badar, Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang
lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
(Surat Ali Imran ayat 123)
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada
orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan
tiga ribu Malaikat yang diturunkan (dari langit)?” (Surat Ali Imran ayat
124)
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan
bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu
juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai
tanda. (Surat Ali Imran ayat 125)
Penjelasan ayat:
1) Peristiwa ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke 3 H.
2) Yakni: Banu Salamah dari suku Khazraj dan Banu Haritsah dari suku Aus, keduanya dari barisan kaum muslimin.
3) Pertemuan dua golongan itu – antara
kaum muslimin dengan kaum musyrikin – terjadi dalam perang Badar. Badar
nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana
terdapat mata air.
4) Keadaan kaum muslimin lemah karena jumlah mereka sedikit dan perlengkapan mereka kurang mencukupi.
Tauladan Al-Mu’min
Ketika kata “al-mu’min” dipakai untuk
sebutan hamba Allah yang beriman, berarti hamba itu telah mencontoh dan
menauladani nama “Al-Mu’min”. Mengapa orang yang beriman disebut Mu’min?
Karena kata lisan, kata hati dan perbuatannya benar dan singkron.
Hatinya telah membenarkan apa yang datang dari Allah, kemudian
mengamalkannya. Dia telah menemukan hakekat kebenaran, dia telah
mendapatkan kekuatan dirinya yang bersumber dari nama Allah “Al-Mu’min”.
Kekuatan itu tidak lain adalah “keyakinan dan optimisme” yang kemudian
melahirkan .kreativitas dan inovasi. Keyakinan ini tidak boleh dikotori
oleh prasangka buruk atau keragu-raguan kepada Allah.
Orang beriman yang telah menauladani nama
Allah Al-Mu’min disebut Abdul Mu’min. Dia adalah hamba Allah yang hidup
jejak-jejaknya, hidup penglihatannya, hidup rendengarannya, hidup
niatnya, hidup amalnya, sehingga mampu menangkap makna yang tersirat di
balik tirai hijab kehidupan.[14]
Khasiat Al-Mu’min
Orang yang menyeru “Yaa Mu’min” sebanyak 36 kali ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka insya Allah dia akan selamat. •
Disebutkan dalam ” Al-Faidhul Qadiir”
tentang keistimewaan nama Al-Mu’min: Barangsiapa yang punya rasa takut,
lalu membaca “Yaa Mu’min” 36 kali, maka dia dan hartanya akan selamat.
Semakin banyak dibaca akan semakin bertambah kuat keberaniannya.
4. AL-MUHAIMIN
Al-Muhaiminu juga nama Allah yang
menyatakan bahwa diri-Nya (Allah) adalah Zat yang Maha Memelihara,
sebagaimana dalam firman-nya dalam surat al-hasyr :23 “Dialah Allah yang
Tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan Keamanan, Yang Memelihara”. Yang berbunyi :
Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan
selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang
Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang
Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan.
Al-Muhaimin, menurut Al-Baihaqi artinya:
1. Zat yang menjadi saksi atas segala perbuatan dan ucapan makhluk-Nya (Asy-Syahiid).
2. Zat yang menjamin (Al-Amiin).
3. Zat yang mengawasi segala sesuatu dan memeliharanya (Ar-Raqiib wa Al-Haafizh)
Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 48
disebutkan kata “Muhaiminan” konteksnya dengan kitab-kitab terdahulu.
Di situ para ahli tafsir menyatakan:
a. Muhaiminan yakni Syahiidan, yang berarti Menjadi Saksi.
b. Muhaiminan yakni Amiinan, yang artinya Yang Menjamin.
c. Muhaiminan yakni Haakiman, yang artinya Yang Memutuskan.
Allah Maha Menyaksikan. Tidak ada
perbuatan baik yang tidak disaksikan oleh Allah, tidak ada perbuatan
buruk yang lepas dari pengawasan Allah. Perbuatan baik dan benar akan
dijamin mendapat balasan yang setimpal, bahkan sangat mungkin
dilipatgandakan. Ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama
Al-Muhaimin, berarti kita mohon supaya Allah menyaksikan amal baik kita,
menjamin hidup kita, menjamin masa depan kita, menjamin keselamatan
kita di dunia dan akhirat. Lebih dari itu, kita juga memohon diawasi
tindak-tanduk kita agar tidak melenceng dan terjerumus ke dalam jurang
kesengsaraan dan kehancuran. Termasuk yang kita mohon dalam nama
Al-Muhaimin adalah dipelihara dari fitnah dan bencana, kita mohon Allah
memberikan keputusan yang terbaik kepada kita.
Kekuatan Al-Muhaimin
Al-Muhaimin adalah nama Allah yang
berhubungan dengan Zat-nya. Artinya nama Al-Muhaimin merupakan kekuatan
yang ada pada Zat Allah, diri Allah. Allah memberikan sepercikan dari
kandungan nama Al-Muhaimin kepada manusia, berupa kekuatan fisik. Zat
itu sendiri menurut bahasa adalah fisik. Maka seharusnya kita terus
bersyukur kepada Allah yang telah menganugerahkan bentuk fisik yang
sempurna. Dan tanda syukur yang paling tinggi adalah mengeksplorasi
kekuatan fisik untuk mencapai hidup mulia. Cobalah meneliti kekuatan
fisik Anda, skill apa yang paling mungkin ditonjolkan sehingga menunjang
karir Anda. Anda bisa menjadi olahragawan, artis/aktris, model dll.[15]
Tauladan Al-Muhaimin
Orang-orang yang menjalankan fungsi-fungsi
tersebut, adalah mereka yang disebut ABDUL MUHAIMIN, Hamba Yang Maha
Pemelihara. Dia telah menjalankan akhlak Allah, menauladani nama
Al-Muhaimin. Baginya tidak ada balasan lain dari Allah kecuali mendapat
derajat tinggi di sisi-Nya. Abdul Muhaimin hidupnya terhormat,
dipelihara Allah Swt dan diperlukan oleh masyarakat untuk:
Ø Menjadi saksi. Tidak ada orang hina
diangkat dan diterima oleh masyarakat menjadi saksi. Di sini yang
dilihat adalah penampilan.
Ø Menjadi Penjamin bagi orang lain yang
sedang dalam kesulitan. Tidak ada orang yang dikejar-kejar aparat atau
dibenci masyarakat menjadi penjamin. Di sini yang menjadi ukuran adalah
kepercayaan.
Ø Menjadi Pengawas. Tidak ada orang
bodoh, dan tidak ada orang curang yang bisa diterima menjadi Pengawas.
Di sini yang diutamakan adalah ketelitian dan kredibelitas.
Ø Menjadi Pemelihara. Tidak ada orang
yang lemah diangkat menjadi penjaga atau menjadi juru damai. Di sini
yang diutamakan adalah kekuatan.
Khasiat Al-Muhaimin
Disebutkan dalam “Al-Faidhul Qadiir”,
bahwa keistimewaan membaca nama Al-Muhaimin yaitu meningkatkan kemuliaan
diri dari dalam. Barangsiapa yang membaca “Yaa Muhaimin” 100 kali
sesudah mandi dan menjalankan shalat dalam kesunyian dengan seluruh
konsentrasi, maka Allah akan memberikan kemuliaan dan kehormatan selaras
dengan keinginannya.
Bacalah “Yaa Muhaimin” sebanyak 100 kali
setiap malam sesudah shalat Maghrib, insya Allah Anda tidak akan
dihinakan orang. Berdoalah selalu dengan menyebut “Yaa Muhaimin”, insya
Allah Anda akan selamat.
Sering-seringlah bershalawat kepada Nabi dan membaca:
Yaa Muhaiminu yaa salaam sallimna walmuslimiin Binnabiyy khairil anaam wa biummil mu’miniin
Ya Tuhan Maha Pemelihara, Ya Tuhan Maha
Penyelamat! Selamatkan kami dan orang-orang Islam. Dengan wasilah Nabi
Muhammad, sebaik-baik manusia, dan dengan wasilah ibunya orang-orang
beriman (Aisyah dan istri-istri Rasulullah).
Insya Allah pikiran kita menjadi tenang, tidak ada ketakutan menghadapi kekacauan/konflik.
5. AL-‘AZIZ
Definisi Al-‘Aziz
Al-‘Aziz adalah satu dari sebanyak asmaul
husna yang menunjuk pada pengertian kekuatan, ketinggian, dan
mengendalikan. Selain itu Al-‘Aziz adalah yang Maha Kuasa dan yang Maha
mampu untuk menjalankan apa yang telah dikehendaki, dan tidak ada orang
yang mampu menghalang-halangi.[16]
Kekuasaan Itu untuk Allah, Rasul dan Orang-orang Mukmin
Kekuasaan adalah salah satu sifat Allah.
Allah menyerukan pada siapa saja yang menginginkan kekuasaan agar
memohon kepada-Nya. “Barang siapa yang menghendaki kekuasaan, maka bagi
Allahlah kekuasaan itu semua”. (QS. Fathir: 10) :
Artinya: Barangsiapa yang menghendaki
kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. kepada-Nyalah
naik perkataan-perkataan yang baik[1] dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya[2]. dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi
mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur.
Penjelasan maksud ayat :
1) Sebagian ahli tafsir mengatakan
bahwa Perkataan yang baik itu ialah kalimat tauhid Yaitu laa ilaa ha
illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula
yang mengatakan semua Perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah.
2) Maksudnya ialah bahwa Perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.
Arti Al-Aziiz
Disebutkan dalam Kitab Al-I’tiqad karya Al-Baihaqi, Al-Aziiz artinya:
1. Zat yang menang tidak terkalahkan, yang tidak bisa ditembus.
2. Zat yang kuasa dan kuat.
3. Zat yang tidak ada tandingan-Nya.
“Al-Aziiz” menurut Ibnu Katsir artinya:
Yang Tidak Bisa Dikalahkan dan Tidak Bisa Dicegah. Di dalam Al-Qur’an
nama Allah Al-Aziiz hampir selalu bergandengan dengan nama yang lain.
Kebanyakan yang selalu menyertai nama Al-Aziiz adalah nama “Al-Hakiim”,
Yang Maha Bijaksana. Misalnya disebutkan dalam kisah Nabi Isa yang
dikonfrontir oleh Allah ketika terjadi penyimpangan ajaran menyembah
Tuhan, yaitu ada dua Tuhan Allah, Isa menjawab:
Artinya: Jika Engkau menyiksa mereka, Maka
Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau
mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.(Surat Al-Maidah: 118)
Dialah Allah Yang Jaya selama-lamanya,
Yang Maha Menang dan tak terkalahkan, yang tidak bisa ditembus, Yang
Maha Kuasa dan Kuat, yang tidak ada tandingannya, yang kehendak-Nya
tidak bisa dicegah. Jejak-jejak nama Al-Aziiz dapat dibaca dan dilihat
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Siapa yang melawan Allah – dalam
arti tidak mengikuti hukum-Nya pasti hancur binasa kesudahannya.
Kekuatan Al-’Aziiz
Al-Aziiz adalah nama Allah, yang di
dalamnya terkandung kekuatan besar. Allah transfer kekuatan Al-Aziiz ke
dalam diri hamba-Nya, lalu mencuat menjadi “harga diri” atau “izzah”.
Izzah adalah kemuliaan, dan kemuliaan hanyalah milik Allah dan diberikan
kepada Rasul dan orang-orang yang beriman. Dengan sepercik kekuatan
Al-’Aziiz, orang beriman membangun diri agar bisa tampil gagah dan
perkasa, bisa membela diri jika dihinakan atau diserang, bisa survive di
saat dalam situasi genting dan gawat. Sebenarnya di dalam diri manusia
ada energi yang lebih dahsyat daripada bom atom. Energi tersebut bisa
muncul manakala dihimpun melalui latihan-latihan intensif. Berlatihlah
mengonsentrasikan jiwa dalam keheningan, pusatkan perhatian hanya pada
satu titik yaitu Allah Al-Aziiz, nanti Anda akan mendapatkan energi.
Saudara bisa melakukan hal-hal yang luar biasa di saat kehormatan
dicederai orang lain. Belajarlah dari orang-orang yang sudah terbiasa
dan bisa memanfaatkan energi dari dalam dirinya (tenaga dalam) untuk
kemaslahatan diri sendiri atau orang lain.[17]
Tauladan Al-Aziiz
Orang yang menauladani nama Al-’Aziiz,
yang memanfaatkan energi dan kemampuannya untuk mencapai kemuliaan diri
dan membantu orang lain, dialah yang disebut ABDUL AZIIZ, Hamba Allah
Yang Maha Perkasa. Dialah orang yang disegani dan dihormati, tetapi
tidak menampakkan kesombongan dan kepongahan. Kehormatan baginya
bukanlah tujuan hidup, tetapi dia adalah bagian dari harga diri yang
harus diperjuangkan. Tujuan hidup adalah mencari ridha Allah, dan
aplikasinya adalah ibadah. Orang perkasa yaitu orang yang siap
menghadapi situasi dan keadaan yang paling buruk. Dia tidak lemah
mentalnya, tidak mudah menyerah dan juga tidak mengeluh di saat mendapat
cobaan.
Khasiat Al-’Aziiz
Disebutkan dalam “Al-Faidhul Qadiir”
tentang keistimewaan nama Al-Aziiz: Barangsiapa yang membaca “Yaa
‘Aziiz” 40 kali selama 40 hari, maka Allah akan memberikan kekayaan dan
memberikan kekuatan sehingga tidak memerlukan bantuan seseorang.
Kekekuasaan itu juga hanya bisa didapat
dengan keimanan, ketundukan, dan kebergantungan kapada Allah. Itu
sebabnya Allah menegaskan bahwa kekuasaan itu hanya milik Allah, Rasul,
dan Orang-orang Mukmin, sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam
surat al-Munafiqun 8 “Padahal kekuasaan itu hanyalah bagi Allah, bagi
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada
mengetahui”.
6. Al JABBAAR
Al-Jabbar berarti yang Berkuasa
Al-Jabbar bisa jadi berasal dari asal kata
ja-ba-ra,“yang dalam bahasa Arab mengacu pada makna tumbuh dan
berkembang. Selain itu Al-Jabbar juga berarti Dzat yang Maha Membuat
Kebaikan sesuai dengan apa yang telah dia kehendaki.
Semua tunduk pada Al-Jabbar
Kata Al-Jabbar juga bisa berarti Al-Ijbar
yang berarti memaksa atau bisa dikatakan Dzat yang memaksa terhadap
makhluknya menurut apa yang telah dikehendaki oleh Allah. Sebagaimana
surat Al-Hasyr:23. Ada pula pada surat Ali Imran :83 yang disitu Allah
menyatakan bahwa seluruh isi langit dan bumi tunduk patuh pada-Nya.
Arti Al-Jabbaar
Al-Jabbaar artinya:
1. Zat yang tidak disentuh.
2. Zat yang paling berhak menentukan.
3. Zat yang memaksa (menurut Qatadah)
4. Zat yang memperbaiki urusan makhluk (Menurut Ibnu Jarir)
5. Zat yang menambal keperluan makhluk.
Dialah Allah Yang Maha Memaksa. Dialah
Yang Punya Hak Prerogatif. Dialah Yang Tak Terjangkau Kekuasaan-Nya.
Dialah Yang Maha Mengatur dan Memperbaiki urusan makhluk. Dialah yang
menutupi seluruh keperluan makhluk, yang menyempurnakan kekurangan dan
melengkapi kebutuhannya. Nama Al-Jabbar berhubungan dengan pekerjaan
Allah. Tak seorangpun bisa menblak jika Allah berkehendak. Singkatnya,
hanya Allah sajalah yang mempunyai kewenangan secara mutlak, tetapi
Allah tidak berbuat sewenang-wenang.[18]
Kekuatan Al-Jabbaar
Al-Jabbar hanya milik Allah. Dalam nama
Al-Jabbar ada kekuatan yang besar dari atas turun ke bawah dan tidak
bisa dicegah. Seluruh makhluk tidak berdaya, dan urusan manusia
ditentukan oleh Allah. Dalam ketidakberdayaan manusia itulah Allah
memberikan sepercikan dari kekuatan Al-Jabbar. Allah ilhamkan keteguhan
hati untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Cobalah Saudara
bernafas panjang di saat dada terasa sesak. Kemudian dorong dada ke
depan dan tarik kedua tangan membentang ke belakang, pusatkan pikiran
kepada Allah Yang Maha Memaksa. Yakinlah bahwa Allah telah mendorong
Saudara untuk bangkit. Munculkan tekad yang kuat, dan katakan “Aku pasti
bisa”.
Tauladan Al-Jabbaar
Orang yang tunduk pada aturan Allah, patuh
atas keputusan Allah, ridha dengan kehendak Allah, disebut ABDUL
JABBAAR. dia adalah orang yang semangat jiwanya digerakkan oleh nama
Al-Jabbar untuk menyelesaikan seluruh persoalannya sendiri, tidak lemah
kemauan, dan juga tidak pernah menyerah pada kebatilan. Apa yang
diyakininya benar, dia akan pertahankan sampai benar-benar menjadi
kenyataan. Untuk melawan kebatilan, dia tidak berbuat sewenang-wenang
dan tidak juga menghalalkan segala cara. Untuk menghancurkan
kemungkaran, dia tidak melakukan kemungkaran yang sama atau melakukan
kemungkaran tandingan. Abdul Jabbar, dia juga adalah orang yang peduli
kepada orang lain. Jika melihat ada orang yang kekurangan, dia rela
memberikan tambahan. Jika melihat ada orang yang dipermalukan atau
dibongkar-bongkar aibnya, dia berusaha untuk menutupinya, bukan membela
kesalahannya. Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang meringankan
beban saudaranya sesama muslim, Allah akan meringankan bebannya di hari
kiamat; barangsiapa yang menutupi aib saudaranya sesama muslim, maka
Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.
Terhadap nama-nama selain Al-Jabbar, Allah
Swt memuji dan menganjurkan kepada hamba-Nya untuk menjadikannya
sebagai rangkaian sehari-hari sesuai dengan kemampuannya. Misalnya
Ar-Rahiim, Al-Mu’min, Ar-Rauf, Al-Halim, dan sebagainya. Nama-nama
tersebut secara langsung diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dan
orang-orang shaleh. Tetapi Allah sangat murka kepada orang-orang yang
membajak nama Al-Jabbar dan nama Al-Mutakabbir dijadikan sebagai
pakaiannya.[19]
Khasiat Al-Jabbaar
Barangsiapa yang dengan sungguh-sungguh
beriman kepada kekuatan Allah Al-Jabbaar yang tak terkalahkan, dan
mengharapkan kekuatan itu, maka bacalah “Yaa Jabbaar” sebanyak 21 kali
setiap pagi dan sore hari, insya Allah akan terhindar dari ancaman
orang-orang zalim (The Name of The Named, Tosun Bayrak al-Jarrahi).
Jika dibaca 10 kali oleh suami-istri
sebelum melakukan hubungan, maka Allah akan memberikan rezeki anak yang
shaleh (Disebutkan dalam “Al-Faidhul Qadiir”).
Berdoalah dengan nama Al-Jabbar pada saat
sedang menghadapi masalah yang berat, pada saat dihadapkan pada
perselisihan faham dengan orang lain, pada saat dizalimi orang, pada
saat hak-hak kita diabaikan atau dirampas, pada saat kondisi di ujung
kekalahan, pada saat tidak berdaya karena kekuatan lawan tak mungkin
tertandingi. Ketika kita berdoa dengan menyeru “Yaa Jabbaar”, sungguh
hakekatnya kita telah menyatakan diri dalam posisi yang sangat lemah.
Kita menyerahkan semua urusan kebaikan hanya kepada Allah. Terkandung di
dalam doa “Yaa Jabbaar” adalah permohonan agar Allah memaksa lawan kita
untuk menyerahkan hak kita, memaksa orang yang menzalimi kita untuk
mengembalikan hak kita, memaksa lawan untuk menyerah. Termasuk dalam
kandungan seruan “Yaa Jabbaar” adalah kita mohon diperbaiki kondisi
kita, dari kondisi yang serba kekurangan menjadi mampu, dari yang tidak
baik menjadi baik, dari miskin menjadi kaya, dari kacau menjadi tertib,
dan sebagainya.
7. AL-MUTAKABBIR
Al-Mutakabbir adalah Dzat yang Maha Agung
yang memiliki segala kebesaran dan yang jauh dari sifat-sifat
makhluk-Nya. Dari pengertian di atas maka Al-Mutakabbir dapat dipahami
dengan makna :
1) Allah Dzat yang sempurna, baik dalam sifat, perbuatan, maupun Dzat-Nya.
2) Sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat Makhluk-Nya
3) Hanya Allah yang boleh Mengagungkan diri karena dibenarkan untuk bersifat Agung
Kekuatan Al-Mutakabbir
Di dalam Al Mutabbir terkandung makna
kebesaran. Dan setiap manusia diberikan naluri dan keleluasaan untuk
menjadi besar, tetapi bukan kesombongan. Dengan kebesaran itu seseorang
menjadi tersanjung dan terpuji di hadapan sesamanya.
Allah menyuruh kita untuk berdoa dengan
nama-nama-Nya yang indah (Asmaul Husna). Ketika kita berdoa dengan nama
Al-Mutakabbir “Ya Mutakabbir”, maka sesungguhnya kita meminta kekuatan
yang terkandung di dalamnya, dan kekuatan yang telah ditransfer kepadea
kita untuk bisa berperan dan berdaya guna. Kekuatan yang ada dalam diri
tidak lain adalah semangat, kemauan dan kerja keras. Disitu kita minta
kepada Allah supaya diangkat hidup kita, diberikan kesejahteraan yang
berlimpah, ilmu, jabatan, kedudukan, sehingga masyarakat menaruh
hormat.[20]
Teladan Al Mutakabbir
Orang yang mendapat posisi terhormat dan
tetap menghormati kepada siapa saja, baik terhadap bawahan, apalagi
terhadap orang-orang lemah yang hidup sengsara, dia itulah yang disebut
ABDUL MUTKABBIR, hamba Allah yang Maha Megah. Dia adalah orang yang
sukses tetapi tidak lupa diri berpangkat tinggi tetapi rendah hati,
kaya, tetapi tidak pelit, pintar tetapi tidak membodohi. Dia senantiasa
sadar akan dirinya dan ingat akan kejadian serta tempat kembalinya.
Posisiyang didudukinya tidak membuat dirinya sombong, tetapi justru
semakin merasa rendah dihadapan Allah.[21]
Khasiat Al-Mutakabbir
Bacalah sebanyak-banyak “Al-Mutakabbiru,
Ij’alnaa Kubaraa’a” (Ya Allah Yang Maha Megah, jadikanlah kami
orang-orang yang besar), insya Allah Anda akan menjadi Abdul Mutakabbir ,
dan anda berhak mendapatkan apa yang didapat oleh Hamba Yang Maha Megah
seperti tersebut di atas. Barangsiapaa yang membaca “Yaa Mutakabbiru”
sebanyak sepuluh kali sebelum bersebadan sengan istri/suaminya, niscaya
dia akan mendapatkan anak yang shaleh, pemimpin masa deepan (The Name
of The Named, Tosun Bayrak al-Jarrahi).[22]
8. AL-MUSHAWWIR
Definisi Al-Mushawwir
Al-Mushawwir adalah dzat yang Memberi rupa
atau bentuk menurut apa yang telah dikehendaki-Nya. Sebagaimana dalam
Ali-Imran:6, menyatakan” dialah yang membentuk kamu dalam rahim
sebagaimana dikehendaki-Nya, tak ada Tuhan(yang berhak disembah)
melainkan Dia,yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Anugerah Allah pada hamba-Nya berupa sebaik-baik rupa
Allah telah menganugerahkan kepada kita
sebaik-baik bentuk dan membaguskannya. Bentuk anugerah Allah adalah:
pertama, bentuk Adam yang Allah ciptakan dengan Tangan-Nya langsung dan
merupainya. Kemudian Allah meniupkan ruh pada Adam dan memerintahkan
para malaikat untuk sujud padanya. (Al-A’raf :11) yang berbunyi :
Artinya : Sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan
kepada Para Malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, Maka merekapun
bersujud kecuali iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.
Al Mushawwir adalah nama Allah. Terkandung
di dalamnya kekuatan dan kekuasaan Allah yang tidak tertandingi, yaitu
menciptakan bentuk segala sesuatu. Ketika Allah berkehendak, maka
terbentuklah segala sesuatu dengan seketika.
Artinya: “ Sesungguhnya keadaan-Nya
apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: “Jadilah!”
Maka terjadilah ia”. (QS. Yaasin : 82).
Tauladan Al Mushawwir
Orang yang dengan sabar bisa menauladani
nama Al Mushawwir, dan mewujudkan hasil karya dalam bentuk yang nyata
dan berguna bagi dirinya dan orang-orang lain serta lingkungannya,
disebut ABDUL MUSHAWWIR, hamba Tuhan Yang Maha Membentuk. Dialah orang
yang pandai membuat pola pengembangan hidup masa depan. Dialah orang
yang bisa hidup dalam kondisi apa saja dan dalam keadaaan apa saja,
karena kemampuannya menyesuaikan diri.[23]
Khasiat Al-Mushawwir
Khasiat membaca Yaa Mushawwir disebutkan oleh Syekh Al Manawi:
1. Bisa menciptakan produk atau kreasi yang menakjubkan.
2. Melahirkan buah/hasil dari yang diusahakan.
Orang yang mandul, lama belum dikaruniai
anak, berpuasalah selama 7 hari. Bacalah “yaa Mushawwir” sebanyak 21
kali sesudah shalat Subuh (ketika sedang berpuasa), 21 kali sebelum
berbuka, dan 21 sesudah Maghrib. Awali dengan minum air, insya Allah
hilang kemandulannya dan Allah akan membentuk janin dalam rahim.[24]
9. AL-WAHHAAB
Arti Al-Wahhab
Al-wahhab adalah Dzat yang banyak member
tanpa batas. Dia yang menguasai langit dan bumi berikut seluruh kekayaan
yang dikandungnya.
Pemberian Allah kepada Hamba-Nya
Allah Dzat yang member hidup dan kehidupan
pemberian Allah yang paling agung, yaitu berupa akal pikiran, kalbu/
hati, sehingga kita mampu untuk mendapatkan pendidikan yang belum atau
bahkan tidak kita ketahui.
Kekuatan Al Wahhaab
Di dalam Al Wahhaab ada kekuasaan Allah,
dan sepercikannya diberikan kepada manusia, berupa kepedulian.
Sejahat-jahatt manusia, atau sekejam-kejam orang, hatinya akan tersentuh
manakala melihat sesuatu yang menyayat hati, menyaksikan kelaparan
misalnya. Hanya orang-orang yang melebihi kewenangan Tuhan yang tidak
punya kepedulian. Mereka itulah orang-orang pelit dan rakus, yang tidaki
mau tahu keadaan yang terjadi disekitarnya.[25]
Tauladan Al Wahhaab
Orang yang mengamalkan akhlak yang
terkandung di dalamnya disebut ABDUL WAHHAAB, Hamba Yang Maha Pemberi.
Yaitu orang yang peduli dan suka memberi kepada orang lain. Boleh jadi
dibalik kepeduliannya itu ada maksud tersembunyi, tetapi paling tidak
dia sudah memulai. Dan jika itu dilakukan secara terus-menerus, Insya
Allah akan menjadi kebiasaan yang baik, dan lama-lama akan hilang
ria’nya.[26]
Khasiat Al-Wahhaab
Ketika kita berdoa dengan nama
“Al-Wahhab”, berarti kita minta diberikan nikmat yang banyak.
Barangsiaapa yang mempunyai jiwa sosial, tetapi karena kondisi yang ada
padanya dia tidak bisa membantu orang lain, maka banyak-banyakllah
berdoa dengan “Yaa Wahhaab”, Allah akan melapangkan dadanya dan
memudahkan jalan mencari rezeki. Laksanakan shalaat malam dua rakaaat
selama tujuh malam berturut-turut, sesudah salam angkatlah tangan
memanjatkan do’a “Yaa Wahhaab”, sebanyak 100 kali lalu menyebutkan
permohonannya, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.[27]
10. AR-RAZZAAQ
1. Definisi Ar-Razaaq
Ar-Rzaaq artinya yang Maha Memberi Rezeki.
Dengan kata lain Ar-Razaaq adalah Maha pemberi rezeki kepada hambanya
dan sebab-sebab memperoleh rizki. Sebagaimana dala (Az-Dzariyat :58):
Artinya :Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.
2. Mencari rizki Allah dimuka Bumi
Allah menjadikan bumi ini untuk kita.
Disana Dia menentukan rizki kita, dan menjadikan berbagai macam tumbuhan
dan buah-buahan untuk kita. “Dia memberkahinya dan Dia menentukan
padanya kadar-kadar makanan (penghuninya) dalam empat rasa”
(QS.Fushilat: 10).
Kekuatan Ar Razzaaq
Ar Razzaq adalah nama Allah yang di
dalamnya terkandung kekuatan Maha Luas. Sepercikan dari kekuatan yang
dikandungnya diberikan kepada manusia. Kunci kekuatan Al Wahhaab adalah
kejelian mengambil manfaat. Apa saja yang ada disekitar anda dan
kejadian apa saja yang menimpa anda punya kejelian mengambil manfaat.
Misalnya kertas-kertas buangan bisa menjadi rezeki kalau anda mau
memanfaatkannya dengan sedikit kreasi dan ketekunan.[28]
Tauladan Ar Razzaaq
Orang yang pandai memanfaatkan seluruh
potensi yang ada padanya dan ada di sekitarnya untuk kemaslahatan,
dialah yang disebut ABDUL RAZZAAQ , Hamba Tuhan Pemberi Rezeki. Yaitu
orang yang bisa mengambil manfaat dari semua yang dianugerahkan oleh
Allah, dan tidak menyia-nyiakannya percuma. Tindakannya selalu
bermanfaat, apa yang ada padanya bermanfaat, baik untuk diri sendiri
maupun untuk orang lain.[29]
Khasiat Ar Razaaq
Sungguh tak terhitung rezeki Allah. Yang
ada pada diri kita saja tidak tahu, karena belum terpikirkan manfaatnya.
Oleh karena itu sebaiknya ketika kita berdoa dengan nama Ar Razaaq
diikuti dengan menyebutkan rezki yang kita minta secara khusus sebutlah “
Yaa Razzaaq” dengan mengikutkan sesuatu yang kita mintakan. Bagi
keluarga yang kesulitan ekonominya, bacalah “yaa Razzaaq” sebanyaak 10
kali setiap selesai shalat Shubuh menghadap ke kiblaat, lakukanlah di
sudut rumah bagian depan sebelah kanan dan kiri, Allah akan menambah
rezeki keluarganya.[30]
Asma'ul husna
Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna (bahasa Arab: أسماء الله الحسنى, asmāʾ allāh al-ḥusnā) adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.
Asma'ul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranga Al-Qur'an tentang Allah ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
“ | "Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (Al-Ikhlas 112:1-4) | ” |
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.
Dalil
Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits tentang asmaa'ul husna:- "Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)." (Thaa-Haa 20:8)[1]
- Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa'ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al-Israa' 17:110)[1]
- "Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..." (Al-A'raaf :180)[1]
99 Asmaul Husna (nama-nama Allah yang baik)
99 Asmaul Husna
No. | Nama | Arab | Indonesia |
---|---|---|---|
Allah | الله | Allah | |
1 | Ar Rahman | الرحمن | Yang Maha Pemurah |
2 | Ar Rahiim | الرحيم | Yang Maha Penyayang |
3 | Al Malik | الملك | Yang Maha Merajai/Memerintah |
4 | Al Quddus | القدوس | Yang Maha Suci |
5 | As Salaam | السلام | Yang Maha Memberi Kesejahteraan |
6 | Al Mu`min | المؤمن | Yang Maha Memberi Keamanan |
7 | Al Muhaimin | المهيمن | Yang Maha Pemelihara |
8 | Al `Aziiz | العزيز | Yang Maha Perkasa |
9 | Al Jabbar | الجبار | Yang Memiliki Mutlak Kegagahan |
10 | Al Mutakabbir | المتكبر | Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran |
11 | Al Khaliq | الخالق | Yang Maha Pencipta |
12 | Al Baari` | البارئ | Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) |
13 | Al Mushawwir | المصور | Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya) |
14 | Al Ghaffaar | الغفار | Yang Maha Pengampun |
15 | Al Qahhaar | القهار | Yang Maha Memaksa |
16 | Al Wahhaab | الوهاب | Yang Maha Pemberi Karunia |
17 | Ar Razzaaq | الرزاق | Yang Maha Pemberi Rezeki |
18 | Al Fattaah | الفتاح | Yang Maha Pembuka Rahmat |
19 | Al `Aliim | العليم | Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) |
20 | Al Qaabidh | القابض | Yang Maha Menyempitkan (makhluknya) |
21 | Al Baasith | الباسط | Yang Maha Melapangkan (makhluknya) |
22 | Al Khaafidh | الخافض | Yang Maha Merendahkan (makhluknya) |
23 | Ar Raafi` | الرافع | Yang Maha Meninggikan (makhluknya) |
24 | Al Mu`izz | المعز | Yang Maha Memuliakan (makhluknya) |
25 | Al Mudzil | المذل | Yang Maha Menghinakan (makhluknya) |
26 | Al Samii` | السميع | Yang Maha Mendengar |
27 | Al Bashiir | البصير | Yang Maha Melihat |
28 | Al Hakam | الحكم | Yang Maha Menetapkan |
29 | Al `Adl | العدل | Yang Maha Adil |
30 | Al Lathiif | اللطيف | Yang Maha Lembut |
31 | Al Khabiir | الخبير | Yang Maha Mengenal |
32 | Al Haliim | الحليم | Yang Maha Penyantun |
33 | Al `Azhiim | العظيم | Yang Maha Agung |
34 | Al Ghafuur | الغفور | Yang Maha Pengampun |
35 | As Syakuur | الشكور | Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) |
36 | Al `Aliy | العلى | Yang Maha Tinggi |
37 | Al Kabiir | الكبير | Yang Maha Besar |
38 | Al Hafizh | الحفيظ | Yang Maha Memelihara |
39 | Al Muqiit | المقيت | Yang Maha Pemberi Kecukupan |
40 | Al Hasiib | الحسيب | Yang Maha Membuat Perhitungan |
41 | Al Jaliil | الجليل | Yang Maha Mulia |
42 | Al Kariim | الكريم | Yang Maha Mulia |
43 | Ar Raqiib | الرقيب | Yang Maha Mengawasi |
44 | Al Mujiib | المجيب | Yang Maha Mengabulkan |
45 | Al Waasi` | الواسع | Yang Maha Luas |
46 | Al Hakiim | الحكيم | Yang Maha Maka Bijaksana |
47 | Al Waduud | الودود | Yang Maha Mengasihi |
48 | Al Majiid | المجيد | Yang Maha Mulia |
49 | Al Baa`its | الباعث | Yang Maha Membangkitkan |
50 | As Syahiid | الشهيد | Yang Maha Menyaksikan |
51 | Al Haqq | الحق | Yang Maha Benar |
52 | Al Wakiil | الوكيل | Yang Maha Memelihara |
53 | Al Qawiyyu | القوى | Yang Maha Kuat |
54 | Al Matiin | المتين | Yang Maha Kokoh |
55 | Al Waliyy | الولى | Yang Maha Melindungi |
56 | Al Hamiid | الحميد | Yang Maha Terpuji |
57 | Al Muhshii | المحصى | Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu |
58 | Al Mubdi` | المبدئ | Yang Maha Memulai |
59 | Al Mu`iid | المعيد | Yang Maha Mengembalikan Kehidupan |
60 | Al Muhyii | المحيى | Yang Maha Menghidupkan |
61 | Al Mumiitu | المميت | Yang Maha Mematikan |
62 | Al Hayyu | الحي | Yang Maha Hidup |
63 | Al Qayyuum | القيوم | Yang Maha Mandiri |
64 | Al Waajid | الواجد | Yang Maha Penemu |
65 | Al Maajid | الماجد | Yang Maha Mulia |
66 | Al Wahiid | الواحد | Yang Maha Tunggal |
67 | Al Ahad | الاحد | Yang Maha Esa |
68 | As Shamad | الصمد | Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta |
69 | Al Qaadir | القادر | Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan |
70 | Al Muqtadir | المقتدر | Yang Maha Berkuasa |
71 | Al Muqaddim | المقدم | Yang Maha Mendahulukan |
72 | Al Mu`akkhir | المؤخر | Yang Maha Mengakhirkan |
73 | Al Awwal | الأول | Yang Maha Awal |
74 | Al Aakhir | الأخر | Yang Maha Akhir |
75 | Az Zhaahir | الظاهر | Yang Maha Nyata |
76 | Al Baathin | الباطن | Yang Maha Ghaib |
77 | Al Waali | الوالي | Yang Maha Memerintah |
78 | Al Muta`aalii | المتعالي | Yang Maha Tinggi |
79 | Al Barru | البر | Yang Maha Penderma (Maha Pemberi Kebajikan) |
80 | At Tawwaab | التواب | Yang Maha Penerima Tobat |
81 | Al Muntaqim | المنتقم | Yang Maha Pemberi Balasan |
82 | Al Afuww | العفو | Yang Maha Pemaaf |
83 | Ar Ra`uuf | الرؤوف | Yang Maha Pengasuh |
84 | Malikul Mulk | مالك الملك | Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta) |
85 | Dzul Jalaali Wal Ikraam | ذو الجلال و الإكرام | Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan |
86 | Al Muqsith | المقسط | Yang Maha Pemberi Keadilan |
87 | Al Jamii` | الجامع | Yang Maha Mengumpulkan |
88 | Al Ghaniyy | الغنى | Yang Maha Kaya |
89 | Al Mughnii | المغنى | Yang Maha Pemberi Kekayaan |
90 | Al Maani | المانع | Yang Maha Mencegah |
91 | Ad Dhaar | الضار | Yang Maha Penimpa Kemudharatan |
92 | An Nafii` | النافع | Yang Maha Memberi Manfaat |
93 | An Nuur | النور | Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) |
94 | Al Haadii | الهادئ | Yang Maha Pemberi Petunjuk |
95 | Al Badii’ | البديع | Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya |
96 | Al Baaqii | الباقي | Yang Maha Kekal |
97 | Al Waarits | الوارث | Yang Maha Pewaris |
98 | Ar Rasyiid | الرشيد | Yang Maha Pandai |
99 | As Shabuur | الصبور | Yang Maha Sabar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar